Rabu, 25/10/2017
Rabu, 25/10/2017
TAK POTENSI MEDALI: Balap sepeda nomor BMX free style harus mengalah untuk tidak dilombakan pada ajang Asian Games tahun depan.
Rabu, 25/10/2017
TAK POTENSI MEDALI: Balap sepeda nomor BMX free style harus mengalah untuk tidak dilombakan pada ajang Asian Games tahun depan.
JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) tak merasa dirugikan dengan dikuranginya dua nomor event olahraga balap sepeda nomor BMX. Terlebih PB ISSI tak memiliki venue dan atlet di nomor tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, KONI bersama-sama cabang olahraga tengah menggodok nomor-nomor yang potensial menyumbangkan medali emas di Asian Games 2018. Sejauh ini, baik panitia penyelenggara Asian Games (INASGOC) maupun Dewan Olimpiade Asia (OCA) telah memutuskan 462 nomor event dari 40 cabang olahraga.
Namun, Menpora Imam Nahrawi meminta penambahan nomor pada tiga cabang olahraga yaitu panahan, panjat tebing, dan taekwondo. Mengakomodir permintaan itu, KONI telah menerima usulan dari dua cabang, salah satunya balap sepeda nomor BMX Free Style, yang bersedia dipangkas untuk ditukarkan dengan nomor potensi medali.
Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari, mengatakan, pengurangan nomor balap sepeda sejatinya tidak dimaksudkan langsung untuk mengakomodir tambahan 11 nomor event yang diminta Menpora. Ketersediaan fasilitas dan atlet yang dibina juga menjadi pertimbangan.
“Dari awal kita memang enggak rencana buat bikin freestyle juga karena pertama untuk venue anggarannya tidak ada, tanah untuk dibangun juga tidak ada. Nol. Sama sekali tidak ada persiapannya. Akhirnya disetop oleh OCA,” kata Oktohari. “Kebetulan juga kami tidak punya atletnya, pelatnasnya juga tidak ada. Jadi, sebenarnya kami tidak merasa dirugikan juga dengan pengurangan nomor balap sepeda, khususnya BMX,” jelasnya. (dts)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.