Jumat, 19/01/2018

Panas Ekstrem Australia jadi Tantangan

Jumat, 19/01/2018

JADI ANCAMAN: Panasnya cuaca di Melbourne membuat petenis yang bertanding harus banyak menepi dan minum air agar tidak kolaps atau dehidrasi.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Panas Ekstrem Australia jadi Tantangan

Jumat, 19/01/2018

logo

JADI ANCAMAN: Panasnya cuaca di Melbourne membuat petenis yang bertanding harus banyak menepi dan minum air agar tidak kolaps atau dehidrasi.

MELBOURNE - Beberapa petenis mengeluhkan panas ekstrem di Australia Terbuka 2018. Tapi, panitia pelaksana bersikukuh tak mengubah jadwal pertandingan.  Temperatur memang cukup ekstrem pada hari kelima Australia Terbuka di Melbourne. Suhu udara mencapai 40 derajat celcius. 

Petenis Serbia, Novak Djokovic, sampai menyebut sebagai kondisi yang brutal dan sudah berada pada limit usai menaklukkan petenis Prancis, Gael Monfils di babak kedua. Mereka harus bertanding dalam durasi 45 menit.  Alize Cornet juga kewalahan menghadapi panas di Melbourne Park. Dia kolaps saat menghadapi petenis Belgia Elise Mertens di Hisense Arena. Dia sampai berguling menepi ke pinggir lapangan dan berlindung di bawah bayangan atap tribune. 

Petenis Kroasia, Petra Matic, juga mengeluhkan panas yang ekstrem. Dia menyebut bahkan sepatunya sampai tertembus panas yang membuat dia harus memakai pereda sakit. 

Cuaca ekstrem juga terjadi pada Australia Terbuka 2014. Waktu itu, panitia pelaksana menyetop pertandingan dan mengubah jadwalnya.  Kali ini, cuaca ekstrem belum membuat panitia penyelenggara mengubah jadwal pertandingan.  

“Pada akhirnya, ini adalah turnamen outdoor. Kami ingin tetap melanjutkannya sebagai kejuaraan outdoor sebisa mungkin dan di saat bersamaan kami harus memastikan kesehatan dan menjaga kondisi pemain,” kata penyelenggara Craig Tiley seperti dikutip BBC.  “Kebijakan dibuat dari hasil konsultasi dengan pemain. Mereka adalah para atlet-atlet profesional,” sambungnya. 

Sementara dari arena pertandingan, kemenangan mudah kembali diraih petenis nomor satu dunia Rafael Nadal. Nadal hanya kehilangan lima gim saat menumpas unggulan 28 Damir Dzumhur 6-1, 6-3, 6-1 pada babak ketiga di Margaret Court Arena Jumat (19/1) kemarin, Nadal menceploskan 28 winner untuk memenangi pertandingan dalam waktu kurang dari dua jam. “Terus terang, dia (Schwartzman) adalah pemain, yang jika aku tidak memainkan permainan terbaikku, maka aku bisa kalah. Dia adalah seorang pemain yang memiliki semua pukulan, kontrol yang baik dari baseline dan jarang melakukan kesalahan,” ucap Nadal kepada situs resmi turnamen.

Di pertandingan sebelumnya, unggulan ketiga Grigor Dimitrov kembali bekerja keras. Berhadapan dengan unggulan 30 asal Rusia Andrey Rublev, Dimitrov mesti berjuang selama empat set dengan skor akhir 6-3, 4-6, 6-4, 6-4.

Laga tricky menanti Dimitrov untuk memperebutkan tiket semifinal. Selanjutnya, Dimitrov akan melawan pemenang antara Nick Kyrgios kontra Jo-Wilfried Tsonga yang saat berita ini diturunkan masih bertanding. (lbc)

Panas Ekstrem Australia jadi Tantangan

Jumat, 19/01/2018

JADI ANCAMAN: Panasnya cuaca di Melbourne membuat petenis yang bertanding harus banyak menepi dan minum air agar tidak kolaps atau dehidrasi.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.