Jumat, 16/02/2018

Menggapai Keberuntungan di Tahun Baru Imlek

Jumat, 16/02/2018

ilustrasi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Menggapai Keberuntungan di Tahun Baru Imlek

Jumat, 16/02/2018

logo

ilustrasi

SEMUA warga Tionghoa mema-ksimalkan kesempatan dalam menyambut keberuntungan di tahun yang penuh rezeki, berkah, dan makmur.

Jika Anda ingin menjaga keberuntungan tahun Anjing dengan unsur Tanah ini, tak ada salahnya untuk mengikuti tradisi Tionghoa saat Imlek. Berikut ini, seperti dikutip dari AntaraNews.

Bersihkan rumah

Membersihkan rumah dipercaya bisa mengusir nasib buruk. Buang barang-barang yang tidak terpakai untuk menyingkirkan energi stagnan yang terakumulasi selama tahun sebelumnya.

Akan tetapi, jangan bersihkan rumah saat hari pertama Imlek, karena dipercaya membawa nasib buruk.

Hiasi dengan lampion merah

Dalam budaya Tionghoa, merah adalah warna kebahagiaan dan perayaan. Gantungkan lampion merah di ambang pintu, dekorasi dinding dengan warna merah, pakailah busana merah untuk mengundang keberuntungan.

Angpau

Amplop merah yang jadi “makanan” barongsai ini juga populer saat Imlek. Angpau berisi uang diberikan untuk anak-anak, keluarga, teman dan karyawan saat Imlek. Namun, ada etiket dalam memberikan angpau.

Amplop ini biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah, isinya harus genap dan tidak boleh berisi satuan empat, karena kata empat dalam bahasa China mirip dengan kata kematian.

Menonton kembang api

Kembang api adalah tradisi Imlek yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Dulu, petasan dipakai untuk menakut-nakuti roh jahat pada tahun baru, Nian. Pada hari pertama tahun baru, roh jahat itu akan membuat malapetaka di desa-desa.

Suatu hari, seorang pria tua menyelamatkan para penduduk desa dengan menyuruh mereka meletakkan spanduk merah dan memukul-mukul drum untuk menakut-nakuti Nian.

Sekarang, tradisi itu berlanjut dengan dekorasi serbamerah, barongsai, dan juga kembang api. Kembang api salah satu bagian besar dari tahun baru China. Salah satu ungkapan merayakan Imlek adalah Guo Nian, arti harafiahnya “mengatasi Nian”.

Bersantap Imlek bersama keluarga

Salah satu bagian penting dari Imlek adalah menghabiskan waktu bersama keluarga. Makanan-makanan tertentu yang mengandung simbol keberuntungan bersama-sama adalah tradisi dari tahun baru China. Setiap daerah punya tradisi yang berbeda.

Ikan adalah bagian penting dari sajian Imlek karena menyimbolkan kekayaan. Dalam bahasa China, ikan (yu) homonim dengan kata ‘surplus’. Lumpia juga melambangkan kemakmuran karena bentuknya mirip emas batangan.

Pangsit juga tak pernah lupa disajikan karena melambangkan transisi dari tahun ini ke tahun baru. Mi, yang panjang dipercaya bisa memanjangkan umur. (ant)

        

Menggapai Keberuntungan di Tahun Baru Imlek

Jumat, 16/02/2018

ilustrasi

Berita Terkait


Menggapai Keberuntungan di Tahun Baru Imlek

ilustrasi

SEMUA warga Tionghoa mema-ksimalkan kesempatan dalam menyambut keberuntungan di tahun yang penuh rezeki, berkah, dan makmur.

Jika Anda ingin menjaga keberuntungan tahun Anjing dengan unsur Tanah ini, tak ada salahnya untuk mengikuti tradisi Tionghoa saat Imlek. Berikut ini, seperti dikutip dari AntaraNews.

Bersihkan rumah

Membersihkan rumah dipercaya bisa mengusir nasib buruk. Buang barang-barang yang tidak terpakai untuk menyingkirkan energi stagnan yang terakumulasi selama tahun sebelumnya.

Akan tetapi, jangan bersihkan rumah saat hari pertama Imlek, karena dipercaya membawa nasib buruk.

Hiasi dengan lampion merah

Dalam budaya Tionghoa, merah adalah warna kebahagiaan dan perayaan. Gantungkan lampion merah di ambang pintu, dekorasi dinding dengan warna merah, pakailah busana merah untuk mengundang keberuntungan.

Angpau

Amplop merah yang jadi “makanan” barongsai ini juga populer saat Imlek. Angpau berisi uang diberikan untuk anak-anak, keluarga, teman dan karyawan saat Imlek. Namun, ada etiket dalam memberikan angpau.

Amplop ini biasanya diberikan oleh orang yang sudah menikah, isinya harus genap dan tidak boleh berisi satuan empat, karena kata empat dalam bahasa China mirip dengan kata kematian.

Menonton kembang api

Kembang api adalah tradisi Imlek yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Dulu, petasan dipakai untuk menakut-nakuti roh jahat pada tahun baru, Nian. Pada hari pertama tahun baru, roh jahat itu akan membuat malapetaka di desa-desa.

Suatu hari, seorang pria tua menyelamatkan para penduduk desa dengan menyuruh mereka meletakkan spanduk merah dan memukul-mukul drum untuk menakut-nakuti Nian.

Sekarang, tradisi itu berlanjut dengan dekorasi serbamerah, barongsai, dan juga kembang api. Kembang api salah satu bagian besar dari tahun baru China. Salah satu ungkapan merayakan Imlek adalah Guo Nian, arti harafiahnya “mengatasi Nian”.

Bersantap Imlek bersama keluarga

Salah satu bagian penting dari Imlek adalah menghabiskan waktu bersama keluarga. Makanan-makanan tertentu yang mengandung simbol keberuntungan bersama-sama adalah tradisi dari tahun baru China. Setiap daerah punya tradisi yang berbeda.

Ikan adalah bagian penting dari sajian Imlek karena menyimbolkan kekayaan. Dalam bahasa China, ikan (yu) homonim dengan kata ‘surplus’. Lumpia juga melambangkan kemakmuran karena bentuknya mirip emas batangan.

Pangsit juga tak pernah lupa disajikan karena melambangkan transisi dari tahun ini ke tahun baru. Mi, yang panjang dipercaya bisa memanjangkan umur. (ant)

        

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.