Jumat, 09/02/2018

MUI Belum Di ajak Konsultasi soal Tarik Zakat dari Gaji PNS

Jumat, 09/02/2018

Zainut Tauhid Sa’adi

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

MUI Belum Di ajak Konsultasi soal Tarik Zakat dari Gaji PNS

Jumat, 09/02/2018

logo

Zainut Tauhid Sa’adi

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan belum pernah diajak berbicara dengan pemerintah, dalam hal ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin perihal rencananya memotong gaji PNS untuk zakat.

Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi mengamini bahwa gagasan Lukman tersebut bagus demi kepentingan umat Islam, namun ada hal yang terlewatkan oleh Lukman. “Tetapi seyogyanya sebelum hal tersebut diwacanakan secara terbuka di publik, gagasan tersebut disosialisasikan terlebih dahulu kepada ormas-ormas Islam dan pemangku kepentingan lainnya,” tutur Zainut melalui siaran pers, Kamis (8/2).

“Sehingga tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan di masyarakat,” lanjutnya.

Zainut mengatakan zakat memang kewajiban bagi seluruh umat Islam. Dia juga setuju apabila pemerintah ingin lebih mengoptimalkan pengelolaan zakat demi kemaslahatan umat Islam yang sebesar-besarnya. Akan tetapi, lanjut Zainut, banyak hal yang harus diperhatikan dan dimusyawarahkan dengan ormas Islam terlebih dahulu.

Misalnya mengenai siapa saja PNS yang terkena kewajiban zakat, berapa batas nishab dari gaji yang akan dipotong untuk zakat, apakah bersifat wajib atau sukarela, serta bagaimana penyaluran atau distribusi zakat yang telah dikumpulkan dari gaji PNS ke kelompok yang membutuhkan. 

Menurut Zainut, hal-hal tersebut perlu dibicarakan dengan ormas-ormas Islam, termasuk MUI yang hingga saat ini belum pernah diajak musyawarah.

“MUI sampai detik ini belum pernah diajak musyawarah oleh Kantor Kementerian Agama maupun Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terkait dengan rencana pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2,5 % untuk zakat,” ucap Zainut.

Zainut menegaskan zakat tidak hanya sekedar memungut dan mengumpulkan uang dari orang yang wajib berzakat. Uang yang telah terkumpul mesti disalurkan kepada kelompok yang membutuhkan dengan tata kelola dan perencanaan yang matang. Pelaksanaannya juga harus dilakukan secara profesional, kapabel, dan akuntabel. Di samping itu juga mesti melibatkan pihak yang memiliki kepentingan dan kepedulian terhadap pengelolaan zakat.

“MUI berkepentingan mengingatkan hal ini karena jumlah uang yang akan dikelola cukup besar dan uang tersebut adalah uang umat Islam yang harus didistribusikan secara amanah dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan ketentuan perundang-undangan,” katanya. (cni)

MUI Belum Di ajak Konsultasi soal Tarik Zakat dari Gaji PNS

Jumat, 09/02/2018

Zainut Tauhid Sa’adi

Berita Terkait


MUI Belum Di ajak Konsultasi soal Tarik Zakat dari Gaji PNS

Zainut Tauhid Sa’adi

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengatakan belum pernah diajak berbicara dengan pemerintah, dalam hal ini Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin perihal rencananya memotong gaji PNS untuk zakat.

Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa’adi mengamini bahwa gagasan Lukman tersebut bagus demi kepentingan umat Islam, namun ada hal yang terlewatkan oleh Lukman. “Tetapi seyogyanya sebelum hal tersebut diwacanakan secara terbuka di publik, gagasan tersebut disosialisasikan terlebih dahulu kepada ormas-ormas Islam dan pemangku kepentingan lainnya,” tutur Zainut melalui siaran pers, Kamis (8/2).

“Sehingga tidak menimbulkan polemik dan kegaduhan di masyarakat,” lanjutnya.

Zainut mengatakan zakat memang kewajiban bagi seluruh umat Islam. Dia juga setuju apabila pemerintah ingin lebih mengoptimalkan pengelolaan zakat demi kemaslahatan umat Islam yang sebesar-besarnya. Akan tetapi, lanjut Zainut, banyak hal yang harus diperhatikan dan dimusyawarahkan dengan ormas Islam terlebih dahulu.

Misalnya mengenai siapa saja PNS yang terkena kewajiban zakat, berapa batas nishab dari gaji yang akan dipotong untuk zakat, apakah bersifat wajib atau sukarela, serta bagaimana penyaluran atau distribusi zakat yang telah dikumpulkan dari gaji PNS ke kelompok yang membutuhkan. 

Menurut Zainut, hal-hal tersebut perlu dibicarakan dengan ormas-ormas Islam, termasuk MUI yang hingga saat ini belum pernah diajak musyawarah.

“MUI sampai detik ini belum pernah diajak musyawarah oleh Kantor Kementerian Agama maupun Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) terkait dengan rencana pemotongan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) 2,5 % untuk zakat,” ucap Zainut.

Zainut menegaskan zakat tidak hanya sekedar memungut dan mengumpulkan uang dari orang yang wajib berzakat. Uang yang telah terkumpul mesti disalurkan kepada kelompok yang membutuhkan dengan tata kelola dan perencanaan yang matang. Pelaksanaannya juga harus dilakukan secara profesional, kapabel, dan akuntabel. Di samping itu juga mesti melibatkan pihak yang memiliki kepentingan dan kepedulian terhadap pengelolaan zakat.

“MUI berkepentingan mengingatkan hal ini karena jumlah uang yang akan dikelola cukup besar dan uang tersebut adalah uang umat Islam yang harus didistribusikan secara amanah dan sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan ketentuan perundang-undangan,” katanya. (cni)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.