Kamis, 01/02/2018

Polri Sebut Video Tito Tak Utuh

Kamis, 01/02/2018

Tito Karnavian

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Polri Sebut Video Tito Tak Utuh

Kamis, 01/02/2018

logo

Tito Karnavian

JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menegaskan video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang viral di masyarakat soal ormas telah dipotong-potong oleh oknum. 

“Itu sudah dipotong-potong (video pidato Tito) jadi kalimat tidak utuh,” kata Iqbal saat ditemui di Rumah Dinas Kapolri Jalan Pattimura Jakarta Selatan, Rabu (31/1).

Dengan dipotongnya konten pidato itu, Iqbal menyatakan muncul interpretasi yang negatif di masyarakat. Karena, menurutnya, pesan utuh dari pidato Tito tak tersampaikan dengan baik dan benar. 

“Bagaimana kalimat tidak utuh berarti pesan tidak utuh juga, tidak, sampai akhirnya menimbulkan interpretasi masing masing bahkan beberapa pihak dalam tanda petik menyalahkan Pak Kapolri,” papar dia. 

Padahal, Iqbal menegaskan, pernyataan Tito, tidak ingin memojokkan pihak atau ormas mana pun di Indonesia. “Maksud pak Kapolri di dalam video itu berbeda sekali. Tidak ada maksud menyudutkan pihak tertentu,” ucap Iqbal. 

Hal senada, diungkapkan oleh, Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva usai meminta klarifikasi secara langsung ke Tito. Menurutnya, pidato asli itu memiliki durasi 26 menit. 

Tetapi, kata dia yang tersebar ke masyarakat hanya penggalan. Oleh sebab itu, Hamdan menilai wajar masyarakat memiliki pemahaman yang berbeda-beda. 

“Yang jadi viral bagian pidato yang keterangan Pak Kapolri tak sesuai dengan jiwa inti yang disampaikan dalam pidato itu. Karena itu pidato itu terpotong potong sehingga menghilangkan seluruh rangkaian cerita pidato yang saat itu dilakukan,” tutur dia. 

Berikut penggalan isi pidato Tito di Pondok Pesantren milik Maaruf Amin pada bulan Februari 2017 lalu, yang kini ramai diperbincangkan oleh masyarakat; 

Perintah saya melalui video conference minggu lalu, dua minggu lalu saat rapim Polri, semua pimpinan Polri hadir, saya sampaikan tegas, menghadapi situasi saat ini, perkuat NU dan Muhammadiyah. Dukung mereka maksimal (tepuk tangan). 

Semua Kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah tingkat Provinsi. Para Kapolres wajib membuat kegiatan-kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten/kota. 

Para Kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah. Jangan dengan yang lain. Dengan yang lain itu nomor sekian. Mereka itu bukan pendiri negara. Mau merontokkan negara malah iya, ya. Tapi yang sudah konsisten dari awal sampai hari ini, itu adalah NU dan Muhammadiyah. 

Termasuk kami berharap hubungan antara Nu dan Muhammadiyah juga bisa saling kompak. Satu sama lainnya. Boleh beda pendapat, tapi kalau sudah bicara NKRI mohon, kami mohon dengan hormat, kami betul-betul titip, kami juga sebagai umat muslim, harapan kami hanya kepada dua organisasi besar ini. (okz)

Polri Sebut Video Tito Tak Utuh

Kamis, 01/02/2018

Tito Karnavian

Berita Terkait


Polri Sebut Video Tito Tak Utuh

Tito Karnavian

JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menegaskan video pidato Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang viral di masyarakat soal ormas telah dipotong-potong oleh oknum. 

“Itu sudah dipotong-potong (video pidato Tito) jadi kalimat tidak utuh,” kata Iqbal saat ditemui di Rumah Dinas Kapolri Jalan Pattimura Jakarta Selatan, Rabu (31/1).

Dengan dipotongnya konten pidato itu, Iqbal menyatakan muncul interpretasi yang negatif di masyarakat. Karena, menurutnya, pesan utuh dari pidato Tito tak tersampaikan dengan baik dan benar. 

“Bagaimana kalimat tidak utuh berarti pesan tidak utuh juga, tidak, sampai akhirnya menimbulkan interpretasi masing masing bahkan beberapa pihak dalam tanda petik menyalahkan Pak Kapolri,” papar dia. 

Padahal, Iqbal menegaskan, pernyataan Tito, tidak ingin memojokkan pihak atau ormas mana pun di Indonesia. “Maksud pak Kapolri di dalam video itu berbeda sekali. Tidak ada maksud menyudutkan pihak tertentu,” ucap Iqbal. 

Hal senada, diungkapkan oleh, Ketua Umum Syarikat Islam, Hamdan Zoelva usai meminta klarifikasi secara langsung ke Tito. Menurutnya, pidato asli itu memiliki durasi 26 menit. 

Tetapi, kata dia yang tersebar ke masyarakat hanya penggalan. Oleh sebab itu, Hamdan menilai wajar masyarakat memiliki pemahaman yang berbeda-beda. 

“Yang jadi viral bagian pidato yang keterangan Pak Kapolri tak sesuai dengan jiwa inti yang disampaikan dalam pidato itu. Karena itu pidato itu terpotong potong sehingga menghilangkan seluruh rangkaian cerita pidato yang saat itu dilakukan,” tutur dia. 

Berikut penggalan isi pidato Tito di Pondok Pesantren milik Maaruf Amin pada bulan Februari 2017 lalu, yang kini ramai diperbincangkan oleh masyarakat; 

Perintah saya melalui video conference minggu lalu, dua minggu lalu saat rapim Polri, semua pimpinan Polri hadir, saya sampaikan tegas, menghadapi situasi saat ini, perkuat NU dan Muhammadiyah. Dukung mereka maksimal (tepuk tangan). 

Semua Kapolda saya wajibkan untuk membangun hubungan dengan NU dan Muhammadiyah tingkat Provinsi. Para Kapolres wajib membuat kegiatan-kegiatan untuk memperkuat para pengurus cabang di tingkat kabupaten/kota. 

Para Kapolsek wajib untuk di tingkat kecamatan bersinergi dengan NU dan Muhammadiyah. Jangan dengan yang lain. Dengan yang lain itu nomor sekian. Mereka itu bukan pendiri negara. Mau merontokkan negara malah iya, ya. Tapi yang sudah konsisten dari awal sampai hari ini, itu adalah NU dan Muhammadiyah. 

Termasuk kami berharap hubungan antara Nu dan Muhammadiyah juga bisa saling kompak. Satu sama lainnya. Boleh beda pendapat, tapi kalau sudah bicara NKRI mohon, kami mohon dengan hormat, kami betul-betul titip, kami juga sebagai umat muslim, harapan kami hanya kepada dua organisasi besar ini. (okz)

 

Berita Terkait

ASN yang Bekerja di IKN Bakal Diseleksi Ketat

Guru Agama Dipastikan Dapat THR, Kemenag Sudah Distribusikan Anggaran ke Satker

Tradisi Muslim Cham yang Tak Puasa Ramadan dan Salat Lima Waktu Ternyata karena Ini

Tiap Jumat, Murid SD di PPU Ikuti FEF untuk Budayakan Bahasa Inggris dan Tingkatkan SDM Menyambut IKN

Andi Setiadi, Wartawan Setia Kejujuran Berpulang

Warga Desa Binuang Sempat Dengar Suara Dentuman di Hutan Rimba Gunung Batuarit Sebelum Pesawat Hilang

Penerapan KRIS Gantikan Sistem Kelas BPJS Kesehatan Tinggal Tunggu Waktu, Menkes: Kami Harapkan Bulan Ini

BPJS Kesehatan Syarat SKCK Sudah Berlaku di Enam Polda, Termasuk di Kaltim?

Tunjangan Beras PNS Ternyata Segini Besarannya per Bulan

Bakal Didampingi Prabowo, Presiden Jokowi ke Kaltim Besok Resmikan Proyek di Samarinda dan Bontang juga Datangi IKN

Presiden Jokowi Hari Kamis Lusa ke Samarinda dan Bontang, Resmikan Terminal dan Pabrik Bahan Peledak

Malam Ini Nisfu Sya’ban, Ini Amalan-Amalan yang Umat Muslim Sebaiknya Lakukan

Terbanyak Berasal dari Sulawesi Selatan, Malaysia Deportasi 292 PMI Lewat Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

SMSI Apresiasi Komitmen Jajarannya Jaga Independensi dan Kedamaian Pemilu 2024

Iuran BPJS Kesehatan Berpotensi Naik pada Juli 2025, Begini Tanggapan Presiden Jokowi

Tahun 2024, Kemarau di Indonesia Tak Sekering 2023, Masyarakat Diminta Waspada Waspada Karhutla

Tahun Ini, BPDAS-MB Sudah Distribusikan Lima Juta Bibit Pohon, Terbanyak di IKN

Abu Vulkanik Tebal Keluar dari Gunung Dukono di Pulau Halmahera Pagi Ini

Copyright © 2024 - Korankaltim.com

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.