Rabu, 04/10/2017
Rabu, 04/10/2017
KIRAB PEMUDA: Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci digelar di ruang serba guna Kantor Bupati Kukar. (FOTO: HERI/KK)
Rabu, 04/10/2017
KIRAB PEMUDA: Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci digelar di ruang serba guna Kantor Bupati Kukar. (FOTO: HERI/KK)
TENGGARONG – Pemkab Kutai Kartanegara mengapresiasi pelaksanaan Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS).
Asisten III Bagian Umum Suriansyah yang mewakili rangkaian gerakan pemuda ini mendorong agar para pemuda menyadari akan pentingnya pembinaan mental dan moral serta merupakan program unggulan Pemerintah Pusat sehingga pemerintah daerah wajib mendukungnya.
“Kita di daerah ini tentunya mendukung dengan memfasilitasi untuk terselenggaranya yang program ini merupakan sambung menyambung ke seluruh 34 provinsi se-Indonesia. Jadi, mudah-mudahan dengan begini tujuan kita dalam membina moral dan mental dapat berjalan sebaik-baiknya,” katanya kepada Koran Kaltim, Senin (2/10).
GPMKS yang digelorakan langsung oleh Kemenpora bertujuan memupuk kebhinekaan di kalangan pemuda tanpa memandang suku, ras, dan agama yang berbeda. GPMKS mengemban tanggung jawab besar menyatukan pemuda dari enam agama di Indonesia untuk membacakan masing-masing kitab suci dalam satu tempat dan waktu yang sama.
“Ini menjadi saat yang tepat untuk menumbuhkan semangat saling menghormati di tengah perbedaan keyakinan yang ada,” demikian dijelaskan Imam Nahrawi selaku Menteri Pemuda dan Olahraga sebelumnya.
Menpora juga menyebutkan bahwa keberagaman yang dimiliki oleh Indonesia adalah suatu keistimewaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dengan baik.
“Keberagaman adalah takdir terbaik yang tuhan pilihkan bagi bangsa Indonesia, maka perlu mendapatkan perhatian lebih untuk menjadikan perbedaan tersebut sebagai potensi bukan sebagai ancaman, agar kita bisa hidup rukun, harmonis dan berdampingan,” ujar Menpora lagi.
Sementara itu, Faisal Abdullah selaku Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda sebagai unit pelaksana kegiatan ini mengatakan, “Melalui GPMKS, sisi harmonis ditanamkan kepada para pemuda agar senantiasa menghormati dan memahami ajaran agama masing-masing,” ujarnya.
Pelaksana kegiatan GPMKS, Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAK Pemuda, Esa Sukmawijaya mengungkapkan data BPS tersebut menjadi landasan utama kegiatan ini.
Diharapkan ke depan kegiatan GPMKS dapat dilaksanakan oleh kementerian/lembaga terkait, pemda, organisasi keagamaan/kepemudaan seluruh lapisan masyarakat hingga lingkungan keluarga, karena masa depan bangsa ini antara lain ditentukan oleh kesadaran kolektif.(hei/ant)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.