SANGATTA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten (Disperindag) Kutim memastikan stok kebutuhan bahan pokok jelang lebaran hari raya Idul Fitri 2017 aman. Pihaknya telah melakukan meninjau langsung ke Beberpa Pasar dan agen. Kepastian ini didapat setelah Disprindag Kutim telah melakukan monitoring terhadap para penjual maupun agen.

“Kita sudah melakukan peninjauan dan persediaan serta menggelar rakor (rapat koordinasi, Red.) kelancaran jalur distribusi, harga dan stok bahan kebutuhan pokok dan barang strategis menjelang Idul Fitri dan Idul Adha 1438 Hijriah,” ucap kepala Disprindag Kutim Edward Azran.

Kegiatan ini kita laksanakan untuk mengamankan kebijakan Pemerintah Pusat mengenai harga bahan pokok menjelang Idul Fitri dan Idul Adha 1438 Hijriah, agar sampai ke kecamatan dan desa yang ada di Kutim.

“Untuk itu kita duduk bersama para distributor agar memahami apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah. Jangan sampai nanti akibat harga yang tidak sesuai terjadi kelangkaan yang menyebabkan terbatasnya bahan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat,” ujar Edward.

Lebih lanjut, Edward menjelaskan bahwa kebutuhan bahan pokok di Kutim menjelang bulan Ramadhan masih bisa dibilang aman. “Menjelang lebaran stok bahan pokok di Kutim masih mencukupi kebutuhan masyarakat dan harga masih stabil, kita akan bentuk tim untuk mengawasi peredaran bahan pokok dan harga yang beredar, apakah sesuai ketentuan atau tidak. Apabila tidak sesuai sudah ada sanksinya,” tambahnya.

Secara nasional Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk memantau, mengendalikan dan menjaga harga bahan pokok sesuai standar nasional. Pemkab Kutim memfokuskan untuk memantau dan mengendalikan tiga bahan pokok yang beredar di bulan Ramadan, Idul Fitri dan Idul Adha. Tiga bahan pokok tersebut adalah gula pasir, minyak makan dan daging beku.

Pemerintah pusat telah menetapkan harga maksimal daging beku Rp80.000 per kilogram, minyak makan maksimal Rp11.000 per liter dan harga maksimal gula pasir Rp12.500. (yul1116)