Sabtu, 10/06/2017

Harga Getah Karet Anjlok, Ekonomi Terpuruk

Sabtu, 10/06/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Harga Getah Karet Anjlok, Ekonomi Terpuruk

Sabtu, 10/06/2017

SENDAWAR – Merosotnya harga jual getah karet petani di Kutai Barat (Kubar) saat ini, berimbas besar pada perekonomian masyarakat. Hal itu berdampak pada menurunnya daya beli kebutuhan pokok di sejumlah pasar 16 kecamatan wilayah itu.

“Kurang pembeli, sudah sejak dua bulan lalu dagangan sembako saya sepi. Biasanya saat harga getah karet tinggi, setiap hari pasti penuh pembeli di pasar ini,” papar Suyati (36), pedagang sembako di salah satu stan Pasar Olah Bebaya Melak, Sendawar, Jumat (9/6).

Pantauan Koran Kaltim petang kemarin di Pasar Malam Kampung Ngenyan Asa, Kecamatan Barong Tongkok di  Kecamatan Barong Tongkok, pengunjung pasar itu tidak seperti biasanya. Banyak pedagang mengeluh, barang yang dijajakan nyaris tidak ada yang membeli.

“Cuma bawa 40 kg ikan tongkol. Sejak pukul 03.00 sore saya sudah di sini. Sampai sekarang baru delapan kg yang laku,” kata Salman (43), pedagang ikan laut keliling di pasar malam se-Kubar.

Salah seorang pengepul getah karet di Kubar, Ilyas (37) warga Kecamatan Linggang Bigung, mengatakan kondisi harga getah karet di Kubar saat ini benar-benar anjlok. 

Dia menyebut per kilogram getah karet jenis kentalan hanya dihargai Rp3.800. Sementara, harga beras paling rendah adalah Rp5 ribu per kg.

“Jauh berbanding terbalik. Saya sebagai pengumpul getah karet juga tidak bisa dapat untung banyak. Hanya cukup menutupi biaya operasional transportasi berkeliling mengumpul getah ini setiap dua hari,” ucapnya.

Begitu halnya para pedagang di Pasar Meleo Baru, Jaras, dan Swalas Gunaq, Kecamatan Barong Tongkok. Tak ada keluhan selain menurunnya pengunjung dan daya beli masyarakat ke pasar itu. 

“Karena biasanya saat harga getah karet mahal, pasti setiap hari penuh pembeli  sejak pukul 05.00 subuh. Sekarang ini wah sangat sepi. Ini warung saya biasanya sehari dapathasil Rp 350 ribu. Sekarang Rp100 ribu juga sulit,” kata Rahmi (35),  pemilik warung makan di stan ujung Pasar Meleo Baru, Barong Tongkok.

Untuk diketahui, meskipun selama ini sudah ada rencana kerja sama dengan salah satu pabrik pengolahan getah karet di Samarinda yang dijembatani oleh DPRD dan Pemkab Kubar, tetapi hingga kini realisasinya masih ditunggu masyarakat. (imr)

Harga Getah Karet Anjlok, Ekonomi Terpuruk

Sabtu, 10/06/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.