TANJUNG REDEB - Salah satu Asrama Putri yang berada di kawasan Jl Karang Mulyo kondisinya cukup memprihatinkan. Atap bocor dan empat dari enam toilet buntu. 

Dani Apriat Maja selaku Pembina Asrama Putri, mengatakan, tahun-tahun sebelumnya kondisi asrama lebih memprihatinkan karena banyak sekali atap yang bocor. Selain mengganggu para pelajar hal tersebut juga menyusahkan penghuni asrama. 

Bukan hanya kamar mandi saja yang bermasalah, namun juga plafon. Ketika hujan deras maka kami berlomba menaruh baskom menutupi tempat yang bocor. “Saat ini kondisinya agak lebih baik dari tahun lalu, “ ungkapnya.

Menurut Dani, pihaknya menggunakan dana pribadi untuk memperbaiki kerusakan itu. Mereka menyadari tak bisa bergantung dengan daerah yang sedang dilanda defisit keuangan. 

“Iya saya menggunakan uang pribadi,  Alhamdulillah sedikit demi sedikit bisa dibenahi. Dari awal kami merasa bangunan tersebut memang kondisinya kurang baik, apalagi jika hujan dan angin kencang atap rumah bisa saja terbang,” katanya. 

Dani menjelaskan, selain atap yang bocor, toilet di arama itu juga banyak yang rusak. Penghuni asrama harus antre ketika hendak menggunakan toilet. “WC ada enam, tapi hanya dua yang bisa digunakan,” ungkapnya. 

Profil tank yang seharusnya menjadi tempat penampungan air juga nyaris roboh, karena sudah tak layak pakai. Dari sini dirinya juga berinisiatif untuk mengajak anak-anak yang tinggal di asrama bisa berbisnis seperti berjualan olahan makan. 

“Kemarin kami sudah mengajukan bantuan di salah satu perusahaan tetapi belum mendapat respon,” ujarnya. 

Walau demikian hal tersebut tak menganggu ibadah puasa yang dijalani oleh penghuni asrama yang beragama Islam. “Tidak menganggu,  mereka juga setiap makan mereka selalu makan bersama tidak pernah sendiri-sendiri hal ini juga menunjukan rasa solidaritas mereka,” jelasnya.

Saat ini, diungkapkan Dani, asrama tu hanya dihuni delapan orang.  Oleh karena itu, siapa saja yang ingin belajar sungguh-sungguh dan tidak memiliki tempat tiggal dapat tinggal di arama itu. 

“Iya kami masih membuka bagi anak-anak yang ingin tinggal di asrama, tetapi harus mengikuti peraturan yang ada. Saya menerapkan cara seperti di pesantren, “ pungkasnya. (mh216)