Sabtu, 03/06/2017
Sabtu, 03/06/2017
TINJAUAN: Wabup Ingkong Ala saat melakukan tinjauan langsung di sejumlah tiang listrik yang tumbang di Tanjung Palas Timur beberapa waktu lalu.
Sabtu, 03/06/2017
TINJAUAN: Wabup Ingkong Ala saat melakukan tinjauan langsung di sejumlah tiang listrik yang tumbang di Tanjung Palas Timur beberapa waktu lalu.
TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan berang dan merasa diabaikan oleh salah satu persusahaan perkebunan PT Bulungan Citra Agro Persada (BCAP), pasalnya hingga tiga kali surat panggilan dilayangkan Pemkab Bulungan, pihak perusahaan tak merespon. Padahal ada persoalan yang harus segera diselesaikan.
“Kita merasa dicueki padahal kita sudah tiga kali menyurati perusahaan, tak ada kabar pasti alasan mengapa tak ada respon dari mereka (PTBCAP). Kita harus tegas dalam hal ini,” ujar Wakil Bupati Bulungan Ingkong Ala.
Pemanggilan pihak perusahaan tersebut terkait permintaan lahan yang bersinggungan dengan kawasan kebun yang sudah digarap untuk kepentingan umum. Hal ini bermula adanya proyek pembangunan jaringan listrik menuju Desa Tanah Kuning Kecamatan Tanjung Palas Timur.
Namun sejak awal tahun lalu beberapa tiang/jaringan listrik yang sudah terpasang ambruk sebelum teraliri listrik. Salah satu penyebabnya adalah kondisi atau kontur tanah yang tak memadai, sehingga harus sedikit bergeser setidaknya sekitar 2 meter dari penempatan semula. Akan tetapi untuk keperluan tersebut perusahaan hingga kini belum ada jawaban.
“Secara izin kebun mereka (perusahaan) memiliki izin, nah kita berhak meminta ketika sewaktu-waktu memerlukan lahan tersebut untuk kepentingan umum. Seperti halnya saat ini. Semestinya mereka bisa cepat merespon kok sepertinya diabaikan saja,” keluhnya.
Sebelumnya diketahui setidaknya Mei 2017 ini sudah harus tuntas. Sebeb untuk dialiri daya PLN juga harus melihat kondisi jaringan terlebih dahulu.
“Kita beri deadline perusahan perkebunan khususnya yang belum menyetujui lahannya digunakan. Sebab hal ini juga kita kejar penyelesaiannya sehingga selanjutnya bisa dimanfaatkan, ini tanggung jawab kontraktor termasuk dari pihak perkebunan sawit yang terimbas lahannya,”tegasnya.
Menurutnya jika tidak ada jalan keluar dan perusahaan juga masih belum ada keputusan maka pihaknya akan tegas, apalagi perusahaan juga harus mendukung program pemerintah. (an)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.