SANGATTA – Sejumlah produk makanan kemasan tak layak konsumsi ternyata masih beredar bebas di Pasar Induk Sangatta, Sangatta Utara. Terungkapnya hal ini ketika tim gabungan melakukan inspeksi mendadak (sidak), pada hari Salasa (3/4) kemarin, berhasil menemukan barang kedaluwarsa masih dijual.

Tim gabungan ini dipimpin langsung Anggota Komisi B DPRD Kutim, Herlang Mapatiti. Turut terlibat lembaga perlindungan konsumen, Dinas Kesehatan Kutim, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kutim, Polres Kutim, Satpol PP serta pihak Kecamatan Sangatta Utara. Tim banyak menemukan  barang yang dinyatakan sudah tak layak konsumsi dan masih dijual terhadap konsumen.

Herlang menegaskan, dengan adanya temuan ini pihaknya akan memperluas sida ke pasar-pasar tradisional dan pasar modern di Sangatta Utara. “Pelaksanaan akan dilakukan selama dua hari, kita akan menyasar dan mencari makanan yang tidak layak edar atau sudah kedaluwarsa,” ujarnya.

Tim menyisir seluruh lapak pedagang, dari lapak ikan hingga pedagang yang menjual produk-produk kemasan. Dari salah satu lapak ditemukan banyak produk tepung kemasan pencampur pentol yang sudah kedaluarsa sejak dua tahun lalu, namun masih tersusun di lapak jualan.

Namun para pedagang mengakui tidak mengetahui hal tersebut. Sayangnya, barang-barang kedaluwarsa itu tidak dapat disita, karena tim tidak memiliki wewenang untuk melakukannya. Tim hanya memberitahu pemilik lapak untuk tidak menjualnya, serta menghimbau untuk terus melakukan pengecekan pada produk yang dijualnya.

“Jangan sampai karena tidak diperhatikan maka pedagang memberikan produk yang kedaluarsa kepada konsumen,” tutur Herlang. “Sebenarnya banyak dari pedagang tidak sengaja menjual produk yang sudah kedaluarsa, karena menurut mereka saat berjualan terkadang baik pedagang maupun pembeli jarang memperhatikan tanggal kedaluarsa,” jelasnya.

Tidak hanya pada produk kemasan saja, pemeriksaan juga dilakukan pada ikan, ayam dan daging. Semua bahan makanan tersebut dalam kondisi bagus dan layak jual. Semuanya masih dalam keadaan segar dan masih layak komsumsi. (yul1116)