Rabu, 07/03/2018
Rabu, 07/03/2018
Hapida Safarini
Rabu, 07/03/2018
Hapida Safarini
SENDAWAR - Meski selama dua tahun terakhir, jumlah penumpang di Pelabuhan Melak, Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak, Sendawar, Kutai Barat (Kubar) semakin berkurang, namun ada potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di pelabuhan itu.
Namun, sangat disayangkan, hingga saat ini potensi PAD itu belum terberdayakan karena belum ada payung hukum yang jelas. “Iya setiap hari masih lumayan banyak penumpang yang masuk dan keluar dari Pelabuhan Melak. Tapi khusus untuk karcis retribusi pelabuhan memang belum pernah dipungut,” jelas Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Melak, Hapida Safarini kepada Koran Kaltim, Senin (5/3) di Sendawar.
Dia mengatakan, meski kondisi menurun jumlah penumpang, namun transportasi Sungai Mahakam rute Kubar-Samarinda dan sebaliknya, masih tetap ada peminatnya. Data yang tercatat di Pelabuhgan Melak, pada 2017 lalu total jumlah penumpang sebanyak 31.833 orang dalam 676 kali pelayaran. Sedangkan pada 2016 silam hampir 40 ribu penumpang.
“Melihat jumlah penumpang tersebut, jika ada retribusi resmi dari pemerintah daerah, maka akan menghasilkan PAD yang lumayan besar setiap tahun,” bebernya.
Hapida menambahkan, hingga saat ini ada 21 unit armada kapal motor yang melayani pelayaran dari Kubar ke Samarinda di Pelabuhan Melak. Kapal motor tersebut berlayar setiap hari dengan jumlah penumpang tidak tetap. “Transportasi Sungai Mahakam ini masih terus berjalan dalam
pengangkutan penumpang dan barang,” pungkasnya. (imr)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.