TANJUNG REDEB-  Berdasarkan data dari BPS Berau, angka kemiskinan di Berau mengalami peningkatan sekitar 0,04 persen. Pada tahun 2016 angka kemiskinan sekitar 5,37 persen, tahun 2017 menjadi 5,41 persen.

“ Angka kemiskinan di Berau meningkat dari tahun 2015 lalu yang hanya 5.33 dan di tahun 2016 menjadi 5.37  dan 2017 menjadi 5,41 persen. Jika berbicara indek kedalaman kemiskinan (P1), pada 2016 itu angka kemiskinan bertambah 0.97 persen. Untuk faktor pemicu, banyak hal, seperti kenaikan harga barang dan berkurangnya lapangan kerja. Tentu saja, dua faktor tersebut yang memiliki andil besar terhadap peningkatan angka kemiskinan saat ini,”terang Kepala BPS Berau, Hotbel Purba di ruang kerjanya, Rabu (21/2).

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Berau mengalami  -1,70 persen. Menurutnya, itu jangan diartikan itu menurun, karena ekonomi Berau hanya melambat saja dan tetap berproses jalan. Sedangkan untuk perkembangan laju pertumbuhan ekonomi Berau dari tahun 2011 itu sekitar 21.75 persen, lanjut di 2012 menjadi 15.47 persen, 2013 menjadi 10.38 persen, lanjut 2014 menjadi 8.23 persen , lanjut 2015 menjadi  6.30  dan di tahun 2016 menjadi -1.70 persen.

“Untuk garis kemiskinan Berau dalam rupiah, itu tahun 2010 garis kemiskinan Rp302.117 per kapita, pada 2011 garis kemiskinan Rp341.533, 2012 garis kemiskinan Rp368.080, 2013 garis kemiskinan Rp396.593, 2014 garis kemiskinan Rp404.665, 2015 garis kemiskinan Rp426.681 dan tahun 2016 garis kemiskinan Rp465.161.  Dan kami disini, merupakan penyedia data statistik berkualitas melalui kegiatan statistik yang terintegrasi dan berstandar nasional maupun internasional,”pungkasnya. (ind)