Rabu, 14/02/2018
Rabu, 14/02/2018
Ilustrasi
Rabu, 14/02/2018
Ilustrasi
TANJUNG REDEB-Dari sekitar 300 lebih nelayan yang terdata di Kabupaten Berau, sudah ada 209 nelayan yang beralih menggunakan Alat Penangkap Ikan (API) ramah lingkungan melalui program Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Dari jumlah tersebut diperkirakan masih ada sekitar 90 nelayan yang belum beralih dan ini pun menjadi PR pemerintah.
Bupati Muharam meminta kepada Dinas Perikanan Berau untuk terus mengawasi aktivitas nelayan baik di sungai maupun di laut. Sebab hingga saat ini masih saja ditemukan nelayan yang menggunakan bom ikan maupun setrum.
“Kekayaan laut Berau harus dijaga, praktik illegal fishing seperti pengeboman ikan yang masih dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab, harus diwaspadai dari sekarang sebelum kekayaan ini tidak akan bisa dinikmati lagi ke depannya dan sanksi tegas wajib diberikan,”terang Muharram.
Peggunaan bahan peledak dikhawatirkan membuat keanekaragaman di laut Berau menjadi berkurang seiring kerusakan terumbu karang sebagai ekosistem ikan.
“Cara yang tidak ramah lingkungan ini dikhawatirkan akan menyebabkan populasi ikan menurun, dan merusak terumbu karang. Pada akhirnya akan menyebabkan penurunan populasi ikan dan mengancam sektor pariwisata bahari yang selama ini menjadi andalan Berau,”pungkasnya.(ind)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.