Rabu, 14/02/2018

Baharuddin : “Lihat Satwa, Jangan Dibunuh, Hubungi Kami”...

Rabu, 14/02/2018

Kepala Balai TNK saaat lakukan sosialisasi ke warga-wrga di sekitar lokasi TKP, orangutan terbunuh dengan 130 peluru di tubuhnya. (Foto: olis/korankaltim)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Baharuddin : “Lihat Satwa, Jangan Dibunuh, Hubungi Kami”...

Rabu, 14/02/2018

logo

Kepala Balai TNK saaat lakukan sosialisasi ke warga-wrga di sekitar lokasi TKP, orangutan terbunuh dengan 130 peluru di tubuhnya. (Foto: olis/korankaltim)

BONTANG – Matinya seekor orangutan usia 5-7 tahun, di Desa Teluk Pandan, Kutim, akibat 130 peluru yang bersarang ditubuhnya, serta beberapa luka tebasan benda tajam dan tumpul, membuat Balai Taman Nasional Kutai (TNK) dan DPM-PD Provinsi Kaltim, Selasa (13/2), melakukan sosialisasi ke warga sekitaran TKP.

Sosialisasi penyelamatan satwa liar khusus orangutan, yang dilakukan Kepala Balai TNK Nur Patria Kurniawan, bersama dengan beberapa staf, membawakan tema “Bersama Kader Pemberdayaan Masyarakat Kita Tingkatkan Kreativitas dan Partisipatif Masyarakat Menuju Desa Mandiri”.

Kegiatan sosialiasi dihadiri kurang lebih ratusan warga sekitar TKP, yang terdiri dari Camat Teluk Pandan beserta Staf, Kepala Desa Teluk Pandan, Kepala Desa Kandolo, Ketua RT lingkup Desa Teluk Pandan, Ketua Pemuda Pancasila Bontang, Babinsa, LMD lingkup Kecamatan Teluk Pandan yaitu LMD Teluk Pandan, LMD Danau Redan, LMD Kandolo, LMD Martadinata, LMD Suka Damai, LMD Suka Rahmat, Masyarakat Desa Teluk Pandan dan Desa Kandolo serta Staf PT PAMA. 

Kepala Desa Teluk Pandan Baharuddin mengatakan, saat ini Desa Teluk Pandan mendunia bukan karena hal positif tetapi adanya satwa yang mati yaitu orangutan. “Desa Teluk Pandan terkenal saat ini bahkan mendunia, tapi bukan berita positif, melainkan berita tentang adanya orangutan yang mati tertembak ratusan peluru,” ujarnya.

Untuk itu, Baharuddin meminta masyarakat agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan menghimbau agar jika melihat satwa segera melapor ke kantor desa dan dari kantor desa akan segera menghubungi petugas TNK.

“Tolong jika melihat orangutan, hubungi kami, dan kami akan menghubungi petugas Balai TNK,” ujarnya.

Camat Teluk Pandan menilai kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat tersebut merupakan hal positif yang harus didukung. Ia pun mengapresiasi kehadiran TNK yang sekarang telah menjadi sahabat untuk mendukung kegiatan masyarakat, misalnya bantuan bibit aren genjah dan mesin pengemasan gula semut. 

Sementara itu, Kepala Balai TNK Nur Patria mendukung kegiatan peningkatan tersebut dan meminta agar masyarakat dapat bekerjasama menjaga kelestarian Taman Nasional dengan tidak membunuh satwa khususnya Orangutan. Karena TNK merupakan satu-satunya tempat di dunia untuk dapat melihat Orangutan liar secara langsung.

Jika masyarakat melihat satwa liar khususnya orangutan, lanjutnya, hendaknya tidak mengganggu apalagi membunuh satwa. Tetapi dapat segera melaporkan ke Balai TNK melalui call center untuk penanganannya, agar tidak terjadi korban baik satwa maupun manusianya.

“Tolong jangan dibunuh jika melihat satwa liar atau orangutan, karena dengan adanya Taman Nasional diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat yang hidup disekitarnya dan Taman Nasional, adalah satu-satunya tempat yang bisa melihat orangutan liar secara langsung,” pungkasnya. (cil) 

Baharuddin : “Lihat Satwa, Jangan Dibunuh, Hubungi Kami”...

Rabu, 14/02/2018

Kepala Balai TNK saaat lakukan sosialisasi ke warga-wrga di sekitar lokasi TKP, orangutan terbunuh dengan 130 peluru di tubuhnya. (Foto: olis/korankaltim)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.