Kamis, 25/01/2018

Pedagang Buah Diberi Tenggat Lima Hari

Kamis, 25/01/2018

ALOT: Negosiasi antara pedagang dan petugas sempat alot. Pedagang akhirnya setuju direlokasi. (Foto: ist)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Pedagang Buah Diberi Tenggat Lima Hari

Kamis, 25/01/2018

logo

ALOT: Negosiasi antara pedagang dan petugas sempat alot. Pedagang akhirnya setuju direlokasi. (Foto: ist)

TANA PASER-Berbagai macam cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Paser untuk menata kembali Ruang Kota Tanah Grogot. Mulai dari melakukan bersih – bersih taman sampai pada relokasi pedagang yang berjualan di fasilitas publik.

Seperti yang dilakukan tim gabungan pada Rabu (24/1) pukul 09.00 Wita yang mulai menyisir barisan pedagang yang berada di Tepian Sungai Kandilo, Jalan Yos Sudarso Tanah Grogot.

Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UKM, Polres Paser, TNI, dan instansi terkait lainnya melakukan negosiasi dan meminta para pedagang buah pindah ke Pasar Penampungan Senaken.

Kepala Disperindagkop Paser Ardiansyah mengatakan penertiban pedagang tersebut dilakukan sebagai upaya untuk penataan kota. “Berdasarkan intruksi Wakil Bupati Paser untuk segera melakukan menertibkan pedagang yang membuat lapak di sepanjang Tepian Sungai Kandilo,” ungkap Ardiansyah.

Ditambahkannya, pemerintah telah memberikan surat peringatan kepada pedagang agar tidak membuat lapak di area tepian Sungai Kandilo. Tapi sampai saat ini jumlah lapak pedagang malah semakin bertambah.

Sempat terjadi ketegangan antara petugas dan pedagang karena ada sebagian pedagang buah yang bersikeras tak mau direlokasi ke Pasar Penampungan Senaken. Mereka beralasan daerah tersebut sepi pembeli.

“Dulu sudah pernah jualan buah di Pasar Penampungan Senaken, buka jam 09.00 pagi sampai sore jam 4 sore, tapi karena kurang pembeli, saya memilih pindah keluar saja lah,” ungkap salah satu pedagang.

Pedagang lainnya, Abdullah meminta, jika pedagang buah direlokasi, maka pintu utama masuk ke Pasar Induk Senaken harus ditutup. Tujuannya agar semua orang yang masuk pasar itu hanya melalui pintu Pasar Penampungan Senaken.

“Bisa saja dipindahkan kalau pintu tengah pasar ditutup, jadi semua orang yang ke pasar Induk Senaken pasti lewat pasar penampungan, otomatis mereka melihat dagangan kita,” ujarnya kepada petugas. Para pedagang akhirnya bersedia direlokasi dengan syarat lapak yang akan ditempati sudah siap.

Camat Tanah Grogot Siti Makiah Saat ditemui mengatakan, penertiban ini akan tetap dilaksanakan. Namun, pedagang tidak bisa langsung dipindahkan begitu saja tanpa mempersiapkan lokasi yang akan mereka tempati.

Berdasarkan hasil kesepakatan, pedagang diberikan waktu untuk mengemasi dan membongkar lapaknya sendiri selama lima hari ke depan, tepatnya hingga hari Senin (29/1). (dc1217)


Pedagang Buah Diberi Tenggat Lima Hari

Kamis, 25/01/2018

ALOT: Negosiasi antara pedagang dan petugas sempat alot. Pedagang akhirnya setuju direlokasi. (Foto: ist)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.