SAMARINDA – Sambil menahan sakit dan berlumuran darah, seorang pria, Yabun (65) duduk di atas trotoar Jalan KH Wahid Hasym, Kecamatan Samarinda Utara. Tepatnya di depan Kampus Universitas Widyagama Mahakam Samarinda, Kamis (16/11) kemarin, sekitar pukul 11.30 Wita.  

Pria tersebut merupakan korban kecelakaan lalu lintas, yang mengakibatkan tangan kirinya putus usai terlintas ban bus penumpang. Yabun sempat dilarikan ke RSUD AW Sjahranie Samarinda untuk mendapatkan pertolongan medis.

 Namun takdir berkata lain. Dia menghembuskan nafas terakhirnya, di rumah sakit.

“Korban mengalami luka di bagian tangan kiri putus. Korban meninggal di rumah sakit,” kata Kanit Laka lantas Sat Lantas Polresta Samarinda Ipda Heru Utomo. 

Dia menjelaskan, awalnya Yabun dibonceng putranya bernama Yontri (24), menggunakan motor dari arah Simpang Empat Mall Lembuswana menuju Simpang Empat Sempaja. Tepat di tanjakan depan Kampus Widyagama Mahakam Samarinda, motor yang dikemudikan Yontri berjalan beriringan dengan mobil bus penumpang bernomor polisi KT 7828 KC, yang dikemudikan pria berinisial APP (27). 

“Bus tersebut dari Balikpapan dan hendak menuju ke Sangatta, beriringan dengan motor yang dikemudikan Yontri dan bapaknya itu. Motor mereka posisinya berada di sebelah kanan bus. Bus dan motor bersengolan hingga motor terjatuh,” urainya. 

“Bus tersebut ada goresan panjangnya sekitar satu meter di bagian sebelah kanan karena senggolan dengan motor,” tambahnya.

 Sial bagi Yabun, saat terjatuh, tangan kirinya tergilas ban bus belakang sebelah kanan. Diduga panik karena bus yang dikemudikan terlibat kecelakaan, pengemudi bus berinisial AAP langsung menyerahkan diri ke kantor Samsat, yang tidak jauh dari lokasi kejadian. 

Saat ini, polisi telah mengamankan barang bukti berupa bus dan motor yang terlibat kecelakaan. “Sopir bus sudah kami amankan, saat ini masih salam pemeriksaan. Kami juga akan memeriksa beberapa saksi, termasuk anak korban,” demikian Heru. (dor)