Senin, 16/10/2017

Legenda Persela Tutup Usia

Senin, 16/10/2017

Choirul Huda

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Legenda Persela Tutup Usia

Senin, 16/10/2017

logo

Choirul Huda

LAMONGAN - Kabar duka kembali menyelimuti sepakbola nasional. Kiper senior Choirul Huda mengembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah dr Soegiri, Lamongan, Minggu (15/10) petang. Sebelumnya, Huda tampil di laga melawan Semen Padang. Dia sempat terkapar lebih dulu setelah berbenturan dengan rekan satu timnya, bek Ramon Rodrigues yang mencoba menghalau bola dari pemain Semen Padang, pada masa injury time babak pertama. 

Sempat meringis, tiba-tiba kiper berusia 38 tahun itu jatuh pingsan sehingga langsung dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.  Huda akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada pukul 17.15 WIB. Air mata pun mengalir setelah mereka mengetahui bahwa sang kapten tim telah mengembuskan nafasnya yang terakhirnya.

“Tadi pas dibawa ke rumah sakit masih bernafas. Tapi sudah tidak bernyawa sekitar pukul 17.00 lewat. Analisis kami itu akibat benturan di kepala dan leher bagian belakang,” ucap dokter Zaki Mubarok, dokter dari RSUD dr Soegiri yang ikut membawa Huda dari stadion ke rumah sakit. Huda bisa dibilang adalah legenda dari Persela. Mengingat, sepanjang kariernya dia hanya membela klub berjulukan Laskar Joko Tingkir tersebut. Huda tak pernah membela tim lain selama melakoni karirnya di sepakbola Liga Indonesia.

Keluarga memutusan jenazah Huda, langsung dimakamkan Minggu (15/10) malam ini di kompleks makam Pagerwojo, yang tidak jauh dari tempat tinggalnya di Jalan Basuki Rahmat, Lamongan, Jawa Timur. LA Mania, komunitas suporter Persela, ikut memberi penghormatan terakhir. 

“Sebagai LA Mania, kami merasa terpanggil untuk bisa memberikan penghormatan terakhir kepada Huda, atas jasa-jasanya selama ini kepada Persela,” ujar Alvian Azanda Ardiansyah (26), salah satu LA Mania yang turut hingga prosesi pemakaman.

Para pemain, pelatih, dan ofisial Persela juga turut serta dalam prosesi sebagai penghormatan terakhir kepada Choirul Huda. Terlihat juga Bupati Fadeli dan jajaran Forkopimda Kabupaten Lamongan dalam prosesi tersebut.

Choirul Huda dan Persela tak terpisahkan. Sang pemain jadi kiper utama di klub tersebut sejakpada 2002.  Meski saat ini usianya sudah 38 tahun, kiper asli Lamongan itu selalu menjadi pilihan utama, siapa pun pelatihnya. Selam berkarir ada keinginan sang kegenda yang belum tercapai. Seperti dikutip Bola.com, Huda sangat berambisi membawa Persela menjadi kampiun Indonesia.

“Saya ingin membawa Persela juara Liga 1. Saya yakin sangat berat untuk bisa mewujudkannya, tetapi selama berusaha keras tidak ada yang mustahil. Soal tetap berada di sini sampai sekarang bukan karena ambisi saya belum terwujud.

Sejak awal saya ada di sini, saya memang ingin mengabdikan hidup saya untuk Persela. Saya asli Lamongan, saya produk asli Persela, dan saya bangga bisa menjadi bagian dari tim ini. Semua demi Lamongan dan Persela,” kata Choirul Huda dilansir Bola.com. (gdc/blc)


Legenda Persela Tutup Usia

Senin, 16/10/2017

Choirul Huda

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.