Jumat, 22/09/2017
Jumat, 22/09/2017
Pesona Mangrove: Wisatawan tampak menikmati pesona hutan mangrove di Kabupaten Berau. Keindahan hutan mangrove jadi destinasi baru daerah selain menjual keindahan bawah laut.
Jumat, 22/09/2017
Pesona Mangrove: Wisatawan tampak menikmati pesona hutan mangrove di Kabupaten Berau. Keindahan hutan mangrove jadi destinasi baru daerah selain menjual keindahan bawah laut.
TANJUNG REDEB - Pengembangan sektor wisata di Kabupaten Berau merupakan program utama Bupati Muharram dan Wabup Agus Tantomo. Sektor ini secara sadar bisa mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) menopang pembiayaan pembangunan.
Pengembangan sektor wisata di daerah ini, tahun depan akan bertambah. Kali ini pengembangan wisata di daerah pesisir. Ya, pengembangan kawasan hutan mangrove di Kabupaten Berau sangat menjanjikan.
Hal itu sudah dibuktikan di Kampung Semanting, Kecamatan Gunung Tabur. Di daerah ini sudah mengembangkan hutan Mangrove dengan luas sekitar 200 hektare (ha). Pengembangan wisata hutan mangrove ini bisa dinikmati wisatawan umum sekitar awal 2018 mendatang.
“Kesadaran Pemerintah Kampung Semanting terhadap pengembangan wisata sebagai sarana peningkatan ekonomi warga disambut positif oleh masyarakat Semanting. Nantinya dikelola Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) yang merupakan pembinaan dari Pemerintah Kampung Semanting,” ungkap Iksan salah satu pengelola dan penggagas Hutan Mangrove di Semanting kepada Koran Kaltim, kemarin.
Saat ini jumlah mangrove yang sudah ditanam sekitar 1.500 pohon. Secara keseluruhan, yang ditanam juga merupakan tambal sulam sekitar 10 persen dari luasan.
Fasilitas penunjang berupa akses sedang dibangun jembatan yang bisa menghubungkan setiap titik hutan mangrove. Harapannya, jembatan bisa mengantarkan pengunjung pada spot yang bisa memuaskan wisatawan yang masuk nantinya.
“Ada sekitar enam titik yang kita siapkan buat wisatawan agar bisa merasa puas seketika berada di dalam hutan mangrove,” terangnya.
Selain akan menikmati keindahan hutan mangrove, BUMK juga akan membuka tantangan kepada wisatawan yang berkunjung. Disiapkan sarana jika pengunjung ingin menangkap kepiting dan kerang. Mengingat, Kampung Semanting terkenal dengan kepiting dan kerangnya.
“Kita akan sediakan alat penangkapan kepiting, sehingga wisatawan tertantang menangkap kepiting. Begitu juga dengan cara mencari kerang, kita akan fasilitasi semuanya. Sehingga, wisatawan yang datang benar-benar bisa menikmati keindahan serta menikmati hasil alam seperti kepiting dan kerang di bawah keindahan hutan mangrove,” pungkasnya. (ind)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.