Senin, 05/06/2017

Mimpi Nyata La Duodecima

Senin, 05/06/2017

TOREHKAN SEJARAH: Untuk kedua kalinya secara beruntun, Real Madrid mampu mempertahankan gelar juara Liga Champions sekaligus trofi ke-12 mereka di ajang ini.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Mimpi Nyata La Duodecima

Senin, 05/06/2017

logo

TOREHKAN SEJARAH: Untuk kedua kalinya secara beruntun, Real Madrid mampu mempertahankan gelar juara Liga Champions sekaligus trofi ke-12 mereka di ajang ini.

CARDIFF - Real Madrid kian layak disebut sebagai tim terbaik di dunia. Bagaimana tidak, setelah mengakhiri musim kompetisi domestik dengan gelar juara La Liga Primera, trofi lebih bergengsi, UEFA Champions League 2016/2017, juga berhasil mereka koleksi musim ini setelah pada laga final Minggu (4/6) dinihari kemarin menang telak 1-4 dari Juventus di Millennium Stadium, Cardiff, Wales.

Tak sekadar meraih gelar juara pada kompetisi antarklub Eropa musim ini, Los Blancos juga mencetak sejarah sebagai tim pertama di Liga Champions (format baru) yang berhasil mempertahankan gelar karena musim lalu juga meraih trofi Si Kuping Besar dengan mengalahkan Atletico Madrid di partai final via adu penalti. Gelar juara musim ini membuat Madrid sudah mengoleksi 12 trofi Liga Champions alias La Duodecima dalam 15 laga final yang sudah mereka masuki. Sementara bagi Juventus ini kekalahan kedua mereka dari Madrid di final Liga Champions setelah sebelumnya pada final 1998.

Pada laga yang disaksikan 65 ribu lebih penonton tersebut, setelah imbang 1-1 di babak pertama lewat gol Cristiano Ronaldo dan Mario Madzukic, Madridmengamuk di babak kedua lewat gol Casemiro menit 61. gol kedua Ronaldo menit 64 yang membuatnya jadi top skorer Liga Champions musim ini (12 gol) dan ditutup gol Marco Asensio kembali membuat Gianluigi Buffon memungut bola dari dalam gawangnya menit 90. Juventus sendiri bermain dengan 10 orang sejak babak kedua setelah Juan Cuadrado dikartu merah wasit Felix Brych menit 81

Sejak format Liga Champions digulirkan pada musim 1992-1993, Madrid jadi tim pertama yang mampu melakukan back to back. Tim terakhir yang mampu masuk dua final beruntun adalah Manchester United, mereka jadi juara di 2008 namun kalah di final 2009.

Jauh sebelum Madrid, terakhir kali yang mampu mempertahankan gelar adalah AC Milan. Namun Rossoneri melakukannya di musim 1989-1990 atau ketika format turnamen masih bernama Piala Champions.

Arsitek Madrid,  Zinedine Zidane mengatakan kemenangan ini tak mudah diraih timnya. “Kami senang karena tidak ada yang pernah melakukan ini sebelumnya. Kami bekerja keras untuk meraih double gelar La Liga dan Liga Champions,” ujar Zidane kepada Mediaset Premium. “Kami bermain melawan Juve yang kuat dan kami benar-benar menderita di babak pertama, tapi di babak kedua secara fisik kami lebih lebih bagus, memainkan bola dengan baik, dan sepanjang pertandingan kami pantas menang,” kata Zidane.

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri mengatakan, pasukannya memang kewalahan dalam menghadapi tekanan Madrid.  “Setelah kebobolan gol ke-2, kami seharusnya tetap bertahan dalam permainan. Kami menciptakan beberapa peluang, tetapi kami tidak dapat memanfaatkannya,” kata Allegri. Juventus untuk ketujuh kalinya gagal menang di final Liga Champions. Perjalanan apik Juventus di Liga Champions musim ini pun seolah menjadi antiklimaks. (lbc/fi)

Mimpi Nyata La Duodecima

Senin, 05/06/2017

TOREHKAN SEJARAH: Untuk kedua kalinya secara beruntun, Real Madrid mampu mempertahankan gelar juara Liga Champions sekaligus trofi ke-12 mereka di ajang ini.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.