Rabu, 12/07/2017
Rabu, 12/07/2017
Ilustrasi
Rabu, 12/07/2017
Ilustrasi
TANJUNG REDEB - Kecelakaan kerja terjadi di areal konsesi tambang, Rabu (12/7) sekitar pukul 10.52 WITA. Dua orang meninggal dunia dan seorang korban lainnya mengalami luka dan masih dalam perawatan medis.
Kecelakaan ini melibatkan unit truk HD 785 milik PT Pama yang melindas unit LV milik PT Kaltim Jaya Bara (PT KJB). Kecelakaan terjadi di persimpangan jalan tambang blok 8 Binungan dan jalan hauling coal PT KJB.
Korban meninggal dunia diketahui sebagai security PT KJB dan seorang lainnya anggota polisi. Ketiganya menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Umum Daerah.
“Kami dari Manajemen Pama Persada Site Jobs Berau menyatakan berduka yang mendalam atas kejadian kecelakaan kerja yang berakibat kematian tersebut. Dan dalam hal ini, berkomitmen ke depan akan memberi perhatian baik terhadap korban maupun keluarga yang ditinggalkan,” ungkap Stanley Wilson Yohanes, selaku HCGS Departemen Head PT Pama Site Jobs Berau, Rabu (12/7).
Dijelaskan dia, sesaat setelah kejadian segera dilakukan upaya penyelamatan dan evakuasi oleh tim rescue. Korban yang sudah berhasil dievakuasi dibawa ke Rumah Sakit Abdul Rivai, Tanjung Redeb untuk mendapat penanganan. Tak sampai ke rumah sakit, dua korban meninggal dalam perjalanan.
Korban meninggal dunia masing-masing, security PT KJB atas nama Amrozi (38 tahun) dan seorang anggota Kepolisian Resort Berau, Agung Faktulyanto (23 tahun).
Berdasarkan keterangan PT KJB, ketiganya berada dalam satu mobil menjalankan tugas pengamanan. Kronolis kejadiannya masih dalam investigasi kepala inspektur tambang.
“Kejadian ini telah dilaporkan ke
ESDM, penyebab dan kronologis kejadian masih menunggu proses investigasi mendalam Kepala Inspektur Tambang dari Direktorat Teknik Lingkungan Mineral & Batubara (ESDM),” terangnya.
Di sisi lain, Kapolres Berau AKBP Andy Ervyn menerangkan, satu anggota polisi yang meninggal rencananya akan segera dikirim ke Samarinda. Atas kejadian ini, polisi kata dia masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa semua pihak terkait.
“Untuk anggota, kita akan pulangkan ke Samarinda besok. Semoga saja hal seperti ini tidak akan terjadi lagi ke depanya,” pungkasnya. (ind)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.