Sabtu, 24/02/2018

Elpiji Melon Tembus Rp 45 Ribu

Sabtu, 24/02/2018

LANGKA: Warga rela antre untuk mendapatkan elpiji melon di Kecamatan Muara Komam. (Foto: DWI CAHYO/KORAN KALTIM. )

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Elpiji Melon Tembus Rp 45 Ribu

Sabtu, 24/02/2018

logo

LANGKA: Warga rela antre untuk mendapatkan elpiji melon di Kecamatan Muara Komam. (Foto: DWI CAHYO/KORAN KALTIM. )

TANA PASER – Kelangkaaan elpiji 3 kg menyebabkan harga jual melambung. Tak tanggung-tanggung, harga gas subsidi itu menembus Rp 45 ribu di Kecamatan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. 

Melambungnya harga elpiji melon itu diketahui berdasarkan survei Pemerintah Kecamatan Muara Komam  bersama Satpol PP setempat, dalam beberapa pekan terakhir.

Kasi Trabtib Kecamatan Muara Komam Supardi mengatakan di tingkat agen saja, harga elpiji jauh melambung dari harga standar. “Harga dari agen saja sudah berbeda dan tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah, apa lagi kalau di pengecer,” ujar Supardi saat dihubungi, Jumat (23/2).

Saat ini, elpiji melon dijual dengan kisaran harga Rp 35 ribu sampai Rp 45 ribu per tabung. “Biar mahal tapi kalau ada masih mendingan, nah kalau langka bagaimana,” imbuhnya.

Misniah, warga Muara Komam mengaku kesulitan membeli elpiji  melon. Kalau pun ada, harganya bisa mencapai Rp 40 ribu. “Harganya semakin naik. Dulu Rp 25 ribu tapi sekarang jadi Rp 35 ribu dan kalau lagi kosong bisa sampai Rp 40 ribu per tabung,” keluh pedagang kelontongan ini.

Kelangkaan elpiji 3 kg ternyata tidak hanya terjadi di Muara Komam. Di Tanah Grogot, hal serupa juga terjadi. Alhasil, harga gas subsidi itu melambung tinggi. 

“Sudah sulit nyarinya, harganya juga mahal. Pernah beli gas harganya Rp 40 ribu,” ujar Dijah, pemilik warung kopi di Tepian Kandilo. Dijah mensiasati kelangkaan elpiji melon ini dengan membeli minyak tanah.

Penyidik Disperindagkop Pasar M Marwan Natsir mengatakan selain pengecer, masyarakat juga bisa membeli elpiji 3 kg langsung ke agen atau pangkalan 1. “Sesuai ketentuan harga jual tabung di tingkat agen atau pangkalan 1 adalah Rp 22 ribu. Agen bisa menjual ke pengecer tapi maksimal 15 persen dari kuota kabupaten,” jelas Marwan. 

Di Penajam Paser Utara (PPU), kelangkaan elpiji juga terjadi. Bahkan sebagian masyarakat di wilayah itu kini beralih menggunakan kayu bakar. 

Sultaning, warga Kelurahan Nipah-Nipah, Penajam mengaku sudah dua pekan ini kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg.  “Masyarakat ini tidak tahu harus mesti bagaimana lagi, bahkan sudah ada sebagian memasak pakai kayu, karena itu, dari pada menunggu gas makanya memilih pakai kayu bakar,” ungkap Sultaning.

Kesulitan mendapatkan epiji juga menjadi pukulan bagi pedagang gorengan. “Kemarin sempat membeli pas operasi pasar, tapi cuma dijatah dua tabung per kepala keluarga,” ujar Hadi, pedagang gorengan di Kilometer 9 Nipah-Nipah, Jum’at (23/2).

Menurut Hadi, usahanya sangat bergantung dengan gas elpiji. Dalam sehari, ia bisa menggunakan tiga tabung. “Semoga kembali normal,” harapnya.

Selain itu, warga juga mengeluhkan epiji yang tidak terisi full. “Meteran di generator tidak full, padahal harganya cukup tinggi. Sudah gitu kita terpaksa keliling untuk mencari tabung 3 kg,” ungkap Ratna, warga Kelurahan Petung, Penajam.

Kelangkaan gas elpiji ini menyebabkan harganya melambung, mencapai Rp 25 ribu sampai Rp 27 ribu. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) di PPU hanya Rp20 per tabung.

Namun Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan PPU Sabran membantah terjadinya kelangkaan elpiji subsidi di PPU. Sebab, saat melakukan operasi pasar, stok yang disediakan tidak selalu habis.  “Isunya elpiji langka, tapi nyatanya setiap melakukan operasi pasar, gas yang kami bawa tidak habis,” katanya, Kamis (22/2) lalu. (dc1217/wn1017)

Elpiji Melon Tembus Rp 45 Ribu

Sabtu, 24/02/2018

LANGKA: Warga rela antre untuk mendapatkan elpiji melon di Kecamatan Muara Komam. (Foto: DWI CAHYO/KORAN KALTIM. )

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.