Rabu, 06/12/2017

Biaya Pembebasan Lahan Tol Membengkak

Rabu, 06/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Biaya Pembebasan Lahan Tol Membengkak

Rabu, 06/12/2017

logo

SAMARINDA - Pengerjaan proyek pembangungan Jalan Tol Balikpapan Samarinda (Balsam) ternyata masih menemukan banyak kendala. Biaya pembebasan lahan di sepanjang jalur tol membengkak. Berdasarkan perhitungan pelaksana teknis pembangunan tol, masih perlu tambahan dana untuk membebaskan lahan. Setelah dihitung ulang, pembebasan lahan tol masih perlu tambahan Rp530 miliar untuk 22 bidang lahan yang masih bersengketa. Seluruhnya berada di sepanjang jalur seksi IV. Jalan tol seluruhnya ada V seksi.

Hal ini diketahui saat rombongan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak meninjau progres pembangunan jalan tol Balsam yang ditarget Presiden RI Joko Widodo rampung akhir tahun 2018, Selasa (5/12). Seperti yang diterangkan Pejabat Pelaksama Teknis Kegiatan (PPTK) Lahan Tol Samarinda, Hery Susanto dihadapan para rombongan gubernur.

“Di Seksi IV masih ada 22 bidang lahan yang masih sengketa dengan pemilik lahan, diperkirakan perlu dana Rp530 miliar,” kata Hery Susanto.

Soal pembebasan lahan tol, sebelumnya Kementerian PU-PR telah mencairkan dana Rp250 miliar. Dana itu habis di akhir 2017 yang memaksa Pejabat Pelaksama Teknis Kegiatan (PPTK) Pembebasan Lahan kembali ajukan dana ke Kementerian PU-PR.

Sebanyak 22 bidang lahan warga itu yang saat ini tengah dalam proses konsinyasi (negosiasi) yang sudah di limpahkan ke Pengadilan Negeri Samarinda. Lahan yang terdampak maka akan dilakukan ganti rugi. Tapi sebelumnya dilakukan appraisal (penilaian) ditentukan berapa nominal ganti ruginya.

“Tapi untuk yang tidak setuju dengan harganya akan di proses di PN. Dananya juga kami titip kan di PN,” tukasnya.

Mengenai progres jalan tol, Kepala PUPR Kaltim Muhammad Taufik menjelaskan untuk Seksi II,III, dan IV progresnya bervariasi. Untuk seksi III dan IV, kata dia sudah mencapai 30 persen untuk konstruksi. “Sementara di Seksi II, baru 30 persen yang cut and fill,” terangnya. 

Dia mengungkapkan, seksi II jadi agak lamban pengerjaannya karena masuk dalam lahan Tahura. Surat kerja sama pemberian izin pembangunan di tahura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  (KLHK) baru diterbitkan 9 November lalu.

Progres Seksi I disebutkan yang dibangun menggunakan APBD Kaltim sudah mencapai 65 persen. Dari 21,9 kilometer, 15,6 kilometer sudah rigid. 

Progres Seksi V yang dibangun menggunakan APBN yang bersumber bantuan Loan China progresnya baru 15 persen untuk pengerasan lahan. Project Manager Seksi 5 Mr Wong mengatakan, kesulitan dilapangan adalah memasok material bangunan. “Selama ini material susah masuk karena akses yang dari kota ke area proyek jalannya cukup rusak,” ujarnya. Meski begitu, ia yakin bisa menyelesaikan proyek sesuai jadwal. 

Gubernu Kaltim Awang Faroek Ishak memastikan bahwa progres pembangunan jalan tol telah mencapai 72 persen.  Ia yakin pembangunannya akan rampung sesuai target. Namun pantauan media ini saat tinjauan masih banyak bagian dari masing-masing seksi yang bahkan masih berupa tanah. (rs)

Biaya Pembebasan Lahan Tol Membengkak

Rabu, 06/12/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.