BANYAK pelaku usaha terutama di usia milenial merintis bisnis mereka mulai dengan berjualan online. Ketika bisnis lewat online sudah berkembang pesat masih perlukan jualan offline?

Dua pebisnis fesyen, Carlina Eriano dan Florentina Jeanne, mengatakan kalau jualan offline masih efektif dilakukan walaupun sudah go digital. Bahkan Florentina mengaku kalau toko offline mempunyai pengaruh besar dalam perkembangan bisnis ke depan.

“Online dan offline harus saling bersinergi menurutku. Pendapatan dari online dan offline sama-sama tinggi. Dulu awal bangun bisnis aku memang mulainya dari online karena nggak punya modal tapi sekarang buka offline juga untuk memperbesar tokoku,” jelas Florentina saat ditemui CNBC Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

Pemilik label NoonaKu Signature itu juga menilai kalau toko offline diperlukan untuk menggarap konsumen baru. Tak hanya harus berjualan melalui toko bisa juga mengikuti berbagai pameran serta bazaar.

Carlina setuju dengan pernyataan Florentina. Wanita yang sudah membangun bisnisnya sejak 2005 itu mengatakan bahwa konsumen masa kini sangat kritis dan tidak melulu percaya dengan foto. Oleh karena itu, masih diperlukan jualan offline walaupun eranya sudah serba digital.

“Kalau online cakupannya memang sampai global tapi kalau offline meng-grab (menjaring) yang lokal, yang nggak tahu brand kamu di offline jadi tahu lewat jualan offline. Makanya ikut bazaar atau pameran sebulan atau dua bulan sekali diperlukan untuk menggaet pasar baru,” pungkasnya. (cnbci)