Jumat, 09/03/2018

Panen Perdana, Potensi Sawah di Berau Masih Besar

Jumat, 09/03/2018

PANEN PERDANA: Kelompok Tani Manunggal Karsa di Kampung Labanan Jaya menggelar panen perdana sawah organik yang dihadiri sejumlah pejabat dari sektor terkait. (indra/korankaltim)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Panen Perdana, Potensi Sawah di Berau Masih Besar

Jumat, 09/03/2018

logo

PANEN PERDANA: Kelompok Tani Manunggal Karsa di Kampung Labanan Jaya menggelar panen perdana sawah organik yang dihadiri sejumlah pejabat dari sektor terkait. (indra/korankaltim)

TANJUNG REDEB – Kelompok Tani Manunggal Karsa di Kampung Labanan Jaya menggelar syukuran panen padi sawah organik, Kamis (8/3).  Kegiatan ditandai dengan pemotongan tumpeng dan penandatanganan MoU antara Pemkab Berau dengan Bank Indonesia perwakilan Kaltim dalam program pengembangan klaster ketahanan pangan.

Kegiatan yang dipusatkan di tengah persawahan tersebut di hadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian Kalimantan Timur, Ibrahim, perwakilan Dinas Pekerjaan Umum Kaltim, Asisten II Sekretariat Berau, Mansyah Kelana, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Suparno Kasim, Dandim 0902/TRD Letkol CPN Rony Nuswantoro serta seluruh petani dan masyarakat.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Suparno Kasim mengatakan, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam pengembangan sektor pertanian khususnya padi saat ini. Dimana pekerjaan di sektor ini tidak bisa menarik minat generasi muda. Mengingat gengsinya yang berbeda dengan jenis pekerjaan di sektor lain, seperti pertambangan. “Jadi sumber daya manusia (SDM) yang ada saat ini merupakan generasi tua, tidak ada regenerasi lagi. Ini menjadi tantangan kita saat ini,” ungkapnya.

Dijelaskannya, saat ini masih dicari pola dalam pengembangan padi organik ini. Dimana hasil panen yang dihasilkan masih terlalu minim. Padahal potensi yang ada cukup besar dalam pengembangan padi ini di Bumi Batiwakkal. “Pemerintah akan berupaya dalam mengembangkan sektor ini kedepannya,” ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kaltim, Ibrahim menjelaskan bahwa potensi pertanian yang di Berau masih sangat besar. Untuk komoditas padi, Berau menempati urutan kelima di Kaltim, sementara pada komoditas jagung menjadi yang pertama dalam hal produksi.

Asisten II, Mansyah Kelana mewakili Bupati Muharram dalam sambutan memberikan apresiasi atas program yang telah dijalankan ini dalam pengembangan padi organik serta klaster ketahanan pangan. Melalui program ini diharapkan bisa mencapai ketahanan serta kemandirian pangan. “Tentu ini akan berdampak juga pada peningkatan perekonomian masyarakat dan menciptakan angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru. Saya harap program yang akan dijalankan ini jangan sendiri-sendiri, baik itu dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah. Harus bersinergi seluruhnya,” pungkasnya. (ind)


Panen Perdana, Potensi Sawah di Berau Masih Besar

Jumat, 09/03/2018

PANEN PERDANA: Kelompok Tani Manunggal Karsa di Kampung Labanan Jaya menggelar panen perdana sawah organik yang dihadiri sejumlah pejabat dari sektor terkait. (indra/korankaltim)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.