Senin, 29/01/2018

51,13 Persen Jenis Usaha di Kukar Bergerak di Bidang Perdagangan

Senin, 29/01/2018

foto penulis

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

0

51,13 Persen Jenis Usaha di Kukar Bergerak di Bidang Perdagangan

Senin, 29/01/2018

logo

foto penulis

Kegiatan listing usaha SE yang dilaksanakan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2016 lalu telah dirilis. Hasilnya menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen usaha di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2016 bergerak dibidang perdagangan besar & eceran, reparasi & perawatan mobil dan sepeda motor. Urutan kedua terbesar adalah penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 20,33 persen. Kemudian jumlah usaha terbesar ketiga di Kutai Kartanegara adalah industri pengolahan sebesar 9 persen. Namun hasil listing SE 2016 yang dibahas tidak memasukan kategori pertambangan dan penggalian untuk melihat seberapa besar pengaruh sektor lain selain pertambangan untuk lebih berfokus pada tujuan transformasi ekonomi Kutai Kartanegara.

 Jika dilihat dari segi skala usaha, jenis Usaha Mikro Kecil (UMK) mendominasi aktivitas ekonomi dengan proporsi sebesar 98,56 persen yaitu 55.310 usaha. Sedangkan sisanya (1,44 persen) yaitu 807 unit usaha masuk kedalam kategori skala Usaha Menengah Besar (UMB). Jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh usaha UMK sebanyak 66,07 persen atau sekitar 124.141 orang. Sementara itu proporsi tenaga kerja yang lebih kecil yaitu sebesar 33,93 persen, bekerja pada usaha dengan skala Usaha Menengah Besar (UMB). 

Dari hasil analisis Location Quotien (LQ) PDRB dan distribusi jumlah usaha serta tenaga kerja hasil listing SE 2016, dapat ditentukan sektor unggulan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang  potensial dari segi jumlah usaha, penyerapan tenaga kerja, serta memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi yaitu perdagangan besar dan eceran serta industri pengolahan. Kategori perdagangan besar, eceran, reparasi mobil dan motor mencakup kegiatan ekonomi di bidang penjualan tanpa perubahan teknis dari berbagai jenis barang dan memberikan imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang-barang tersebut juga termasuk reparasi mobil dan sepeda motor. Berdasarkan data SE2016, kegiatan usaha pada Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor (Kategori G) merupakan kategori dengan jumlah usaha terbanyak di Kutai Kartanegara. Tercatat sebanyak 28.693 usaha yang bergerak di sektor Perdagangan. Seiring dengan tingginya proporsi usaha, kategori G juga menyerap tenaga kerja yang paling banyak, yaitu sekitar 26,61 persen dari keseluruhan tenaga kerja non pertanian, atau sebanyak 50.002 orang tenaga kerja. Dengan kata lain, sekitar satu di antara empat tenaga kerja pada usaha non pertanian bekerja pada lapangan usaha perdagangan 

Dari aspek penciptaan nilai tambah, usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor juga termasuk kategori yang memberikan kontribusi cukup besar terhadap perekonomian Kutai Kartanegara. Pada tahun 2016, tercatat usaha pada Kategori G ini memberikan kontribusi sekitar 3,74 persen terhadap total PDRB. Jika kategori pertambangan dan pertanian dikeluarkan, share kategori G terhadap pembentukan PDRB menjadi 16,52 persen pada tahun 2016. Besaran proporsi tersebut menempatkan aktivitas Kategori G sebagai kontributor ekonomi terbesar kelima setelah industri pengolahan di wilayah Kutai Kartanegara, jika dibandingkan dengan lapangan usaha lainnya diluar aktivitas pertanian. 
Aktivitas usaha pada Kategori G juga mengalami pertumbuhan positif di tahun 2016 yaitu mencapai lebih dari 3 persen. Meskipun jika dilihat trendnya cenderung mengalami penurunan di tahun 2016 dimana salah satunya karena adanya relokasi/pemindahan pasar dari Pasar Tangga Arung pasca terbakar tahun 2015 menjadi pasar moderen, yakni Pasar Gerbang Raja Mangkurawang Kecamatan Tenggarong. Permasalahan relokasi pasar menjadi semakin rumit karena disamping pasar yang baru jaraknya jauh dari keramaian, namun juga masalah kurangnya petak pada pasar Mangkurawang yang baru untuk menampung seluruh pedagang dari pasar Tangga Arung yang melebihi kapasitas.
  Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan salah satu daerah dengan karakteristik perekonomian yang didominasi oleh sektor primer, terutama sektor pertambangan dan penggalian. Kecenderungan struktur perekonomian ini masih tetap bertahan hingga tahun 2016 yang tergambar dari besarnya share sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB lebih dari 60 persen. 
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun 2016 dengan migas mengalami kontraksi –1,71 persen. Kondisi tersebut terus terjadi dari tahun 2014 hingga 2016 dimana laju pertumbuhan Kutai Kartanegara selalu mengalami kontraksi atau memiliki arah yang negatif. Sedangkan jika tanpa memperhitungkan sektor pertambangan, laju pertumbuhannya menjadi positif. Sehingga studi terhadap sektor penggerak perekonomian non pertambangan dan penggalian sangat diperlukan agar Kabupaten Kutai Kartanegara tidak hanya bergantung dari sektor pertambangan dan penggalian saja. Dengan adanya pengembangan pada sektor lain, diharapkan pertumbuhan ekonomi Kutai Kartanegara akan lebih stabil kedepannya. Seiring dengan hal tersebut, pembangunan ekonomi daerah Kutai Kartanegara  mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan jumlah dan jenis peluang kerja untuk masyarakat daerah pada beberapa jenis lapangan usaha yang potensial. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah daerah dan masyarakat harus secara bersama-sama mengambil inisiatif membangun daerah untuk menciptakan kesempatan kerja baru dan merangsang ekonomi, dengan menyeimbangkan pengembangan ekonomi skala kecil, menengah dan besar.
 
Oleh : Tiya Mitasari
Staf Neraca wilayah dan analisis statistik BPS Kutai Kartanegara

Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.