Sabtu, 02/12/2017
Sabtu, 02/12/2017
BERTAHAN: Hingga kini harga karet di Kutai Barat belum pernah mengalami kenaikan selama bertahun-tahun. Petani berharap pemerintah bisa memberikan jalan keluar atas stagnannya harga komoditas itu
Sabtu, 02/12/2017
BERTAHAN: Hingga kini harga karet di Kutai Barat belum pernah mengalami kenaikan selama bertahun-tahun. Petani berharap pemerintah bisa memberikan jalan keluar atas stagnannya harga komoditas itu
SENDAWAR – Hingga saat ini harga karet di Kutai Barat (Kubar) belum mengalami perubahan yang signifikan. Semua janji para anggota parlemen Kubar sejak beberapa tahun silam, belum juga terpenuhi. Masyarakat petani di Kubar mempertanyakan, keseriusan janji 25 anggota DPRD Kubar itu, saat ‘berkampanye’ pada pemilu legislatif tahun 2014 silam, kini tak menjadi kenyataan.
“Harga karet di Kubar sejak 2014 lalu hingga saat ini masih tetap di kisaran Rp 3.500 hingga Rp 4.500 per kilogram. Tidak ada
peningkatan harga seperti yang dijanjikan puluhan anggota DPRD Kubar saat mereka kampanye sebelum pileg 2014 lalu. Mereka anggota DPRD itu janji akan usaha menaikkan harga karet. Itu omong kosong,” jelas Saryanto (46) warga Kecamatan Long Iram, kepada Koran Kaltim, Jumat (1/12).
Pantauan Koran Kaltim di lapangan, di Kecamatan Tering dan Linggang Bigung, hingga sore kemarin, memang harga jual karet petani masih berada dikisaran Rp 4.500 per kilogram. Petani karet mengeluh, tak ada peningkatan harga seperti janji selama ini oleh sejumlah tokoh yang berkoar melalui media.
“Kami hampir tidak lagi percaya dengan janji mereka (DPRD dan Pemkab). Awal tahun lalu beberapa anggota DPRD Kubar dan juga Pemkab Kubar menyebut akan ada kenaikan harga karet. Mereka mengimbau agar petani menjaga kualitas getah karet bersih. Tapi sampai saat ini tetap saja belum ada peningkatan harga itu,” tegas Sutoyo (54) petani karet di Linggang Bigung.
Sebelumnya, sekitar dua bulan lalu, DPRD bersama Pemkab Kubar telah melakukan kunjungan langsung ke pabrik pengolahan karet di Kecamatan Palaran, Kota Samarinda. Dalam kunjungan kerja itu disebutkan hasilnya bahwa pihak pabrik tersebut bersedia menerima atau membeli karet dari Kubar, dengan syarat getah bersih.
“Itu menjadi syarat utama, kualitas karet petani harus bersih. Pabrik di Palaran bersedia menampung atau membeli getah karet dari petani Kubar. Kami masih lakukan penjajakan terkait hal itu,” tegas anggota DPRD Kubar dari Fraksi PDIP, Ipin kepada Koran Kaltim beberapa waktu lalu. (imr)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.