Selasa, 13/06/2017

Tim EFQR Lantamal Gelar Patroli Laut

Selasa, 13/06/2017

PATROLI LAUT: Sebagai upaya mencegah masuknya kelompok teroris dari Filipina, Tim EFQR Lantamal melakukan patroli dan memeriksa kapal yang melintasi perairan Tarakan, Senin (12/6) kemarin.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Tim EFQR Lantamal Gelar Patroli Laut

Selasa, 13/06/2017

logo

PATROLI LAUT: Sebagai upaya mencegah masuknya kelompok teroris dari Filipina, Tim EFQR Lantamal melakukan patroli dan memeriksa kapal yang melintasi perairan Tarakan, Senin (12/6) kemarin.

TARAKAN – Masih memanasnya kondisi Kota Marawi, Filipina hingga pekan ini membuat Indonesia turut waspada, terutama pengamanan laut. Pihak Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) Tarakan langsung menurunkan tim East Fleet Quick Response (EFQR) untuk melakukan patroli dan cek kapal yang melintasi perairan Tarakan, Senin (12/6) kemarin.

Komandan Lantamal XIII Tarakan (Danlantamal), Laksamana Pertama TNI Ferial Fachroni ketika ditemui usai awak media mengikuti kegiatan patroli yang dilakukan tim EFQR, ia mengatakan patroli ini dilakukan untuk mencegah masuknya kelompok pemberontak Maute di Filipina yang pro dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masuk ke Indonesia.

“Patroli yang dilakukan tim EFQR ini merupakan kegiatan rutin untuk memeriksa kapal-kapal yang melintasi perairan Tarakan. Tim EFQR memeriksa data kapal dan orang-orang yang ada didalamnya apakah sesuai dengan apa yang dilaporkan. Jangan sampai ada orang yang masuk secara illegal atau bahkan masuk daftar pencarian  orang (DPO). Saat ini kan ada 4 WNI yang terkait dengan ISIS di Filipina,” ujarnya.

Saat ini memang ada 4 WNI yang ditetapkan kepolisian Filipina yakni Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, Yoki Pratama Windyarto dan Al Ikhwan Yushel, keempatnya ditetapkan sebagai buronan karena bergabung dengan ISIS.

Tim EFQR ini, ungkap Danlantamal berjumlah 9 orang dan menggunakan senjata lengkap melakukan patroli dengan menaiki Sea Riderdan memeriksa beberapa kapal yang melintasi perairan Tarakan. “Dalam hasil pemeriksaan kali ini tim EFQR belum menemukan adanya indikasi masuknya ISIS diperairan Kota Tarakan. Tapi, patroli ini akan rutin kita lakukan setiap hari, mengingat kondisi negara Fillipina saat ini sedang memanas karena adanya perang antara militer Filipina dengan kelompok pro ISIS Maute,” ungkapnya.

Diakuinya, Kaltara yang merupakan daerah berbatasan langsung dengan Filipina bisa menjadi pintu masuk bagi kelompok pemberontak Maute untuk melarikan diri dari militer Filipina sewaktu-waktu bila terdesak. Terlebih lagi, saat ini militer Filipina masih terus menggempur pemberontak Maute.

“Selain di seluruh wilayah Kaltara, operasi seperti ini juga akan terus ditingkatkan dengan memantau jalur-jalur tikus, mengingat jalur ini sangat sering digunakan untuk menghindari pemeriksaan aparat,” bebernya.

Danlantamal mengaku saat melakukan patroli, di jalur tikus yang sering digunakan sebagai pintu masuk ke Indonesia  ia berhasil mengungkap upaya masuknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal ke ke Indonesia. Semua TKI ilegal ini sudah Lantamal XIII ke Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk ditindak lanjuti terkait pelanggaran yang dilakukan

“Ada 102 orang TKI ilegal terdiri dewasa maupun anak-anak kembali dari Malaysia yang dilakukan secara illegal. Kita dapati Sabtu (9/6)kemarin, mereka menggunakan 4 perahu dengan total 102 orang didalamnya, mereka adalah TKI illegal yang baru tiba dari Malaysia,” ungkap Ferial.

Sama halnya dengan TKI ilegal, wilayah Nunukan ini diakui Danlantamal memang merupakan lokasi yang sangat rawan disusupi kelompok pemberontak Maute, terutaa apabila sudah merasa terdesak oleh militer Filipina.

Pihaknya jugas udah mengintruksikan jajarannya untuk lebih memperketat pengawasannya disekitar wilayah Nunukan, dibantu oleh pihak Polri dan unsur pendukung lainnya. Pihaknya juga sudah memasang gambar DPO orang-orang yang tergabung dalam kelompok pemberontak Maute.

“Pemasangan gambar DPO di Tarakan atau beberapa wilayah di Kaltara lainnya nanti kita akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan kepolisian dan pemerintah daerah. Tapi, yang jelas sosialisasi juga terus dilakukan kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan agar mengetahui secara dini apa-apa saja yang perlu dilakukan ketika menemukan indikasi orang yang terkait ISIS,” kata dia.

Ia juga menghimbau agar masyarakat bisa lebih jeli untuk melihat orang disekitarnya, terutama apabila ada orang yang mencurigakan.“Segera dilaporkan kepada aparat, itu adalah upaya pertama untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Kalau kita sudah mencegah sejak dini, saya yakin teroris itu tidak akan berkembang di Indonesia,” tegasnya. (saf)


Tim EFQR Lantamal Gelar Patroli Laut

Selasa, 13/06/2017

PATROLI LAUT: Sebagai upaya mencegah masuknya kelompok teroris dari Filipina, Tim EFQR Lantamal melakukan patroli dan memeriksa kapal yang melintasi perairan Tarakan, Senin (12/6) kemarin.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.