Selasa, 13/06/2017

Juni, Guru Ngaji Terakhir Terima Insentif

Selasa, 13/06/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Juni, Guru Ngaji Terakhir Terima Insentif

Selasa, 13/06/2017

TANA PASER – Keterbatasan pembiayaan dari APBD Kabupaten Paser berdampak kepada seluruh sektor pembangunan. Tak cuma fisik, pembangunan sumber daya manusia juga terkena dampaknya. Salah satu yang menjadi korban dari minimnya anggaran daerah adalah insentif bagi para guru ngaji di daerah ini.

Berdasarkan data jumlah guru ngaji, sebanyak 1.710 guru ngaji yang tercatat aktif, baik di di TPA maupun guru ngaji yang ada di masyarakat. 

Kepala Bagian Bina Kesra I Setkab Paser, Nonding mengatakan anggaran daerah tahun 2017 nyaris seluruhnya dialokasikan untuk membayar utang pemda di Tahun Anggaran (TA) 2016. Secara rinci, anggaran untuk insentif guru ngaji di 2017 senilai Rp2,5 miliar.

“Melihat angka ini, kami hanya bisa membayar untuk periode Januari sampai Juni 2017 saja,” pungkasnya.

Berdasarkan hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus ada perubahan mekanisme penyaluran insentif guru ngaji. Setelah diaudit nantinya insentif akan transfer ke rekening masing-masing guru ngaji.

Kebeadaan guru ngaji di Kabuaten Paser tentu ada perubahan angka. Oleh karenanya, mesti ada penyesuaian data guru ngaji dari Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI).

“Kami sudah minta data guru ngaji kepada BKPRMI, tapi karena datanya masih belum pasti, jadi kami kembalikan lagi (ke BKPRMI). Nah, hingga saat ini datanya masih belum diberikan lagi kepada kami,” ujarnya.

Tak cuma guru ngaji, pemda tahun ini tidak memprogramkan Dai Pembangunan. Pemda berdalih program Dai Pembangunan akan ditata ulang terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada instansi teknis terkait.

“Memang, tahun ini program Dai Pembangunan tidak ada, tapi bukan berarti telah dihapus. Karena, program ini akan ditata ulang dulu, baru kemudian diserahkan ke instansi teknis,” ungkap Nonding.

Kendati demikian, Nonding yang didampingi Kasubbag Pendidikan Alwi tidak menampik akan adanya pengurangan anggaran mengikuti kondisi keuangan daerah yang ada. “Jadi, bisa saja pada 2018 mendatang sudah bisa berjalan kembali. Jika penataan ulang program Dai Pembangunan sudah rampung,” ucapnya. (sur)

Juni, Guru Ngaji Terakhir Terima Insentif

Selasa, 13/06/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.