Kamis, 10/08/2017
Kamis, 10/08/2017
PENANGANAN MEDIS : Salah satu siswa mendapatkan penanganan intensif di Peskesmas Sangata Utara
Kamis, 10/08/2017
PENANGANAN MEDIS : Salah satu siswa mendapatkan penanganan intensif di Peskesmas Sangata Utara
Para Korban Dilarikan ke Puskesmas
SANGATTA – Permen tengkorak yang diproduksi Chaozhou Chadan Sanhefood co Ltd Guandong China makan korban. Sedikitnya tujuh anak SD 011 Sangatta Utara nyaris meregang nyawa lantaran mengkonsumsi permen keras tersebut, beruntung ketujuh anak tersebut masih bisa diselamatkan.
Peristiwa ini terjadi pada Rabu (9/8) kemarin. Meski demikian, tujuh anak tersebut hanya pusing, muntah-muntah berwarna merah, lemas dan keringat dingin. Ketujuh anak tersebut adalah M Riski, M Surya Triatmojo, M. Andi Akbar, Lutfia Cista, Rifka, Ayyira dan Siti Aisah.
Kepala UPTD Puskesmas Sangatta Utara Priskila Rabok menegaskan semua siswa yang keracunan tersebut langsung mendapatkan perawatan intensif. Salah satu pertolongan pertama ialah memberikan obat anti mual dan pusing. Selang beberapa menit, mereka semua berhasil pulih meskipun butuh istirahat yang cukup.
“Sekitar pukul 11.30 wita mereka (Murid SD 011 kelas 3) datang beserta guru ke Puskesmas. Semua mengaku pusing dan mual setelah makan permen keras. Sampai akhirnya muntah-muntah. Syukurnya, setelah kami tangani bisa sehat kembali,” ujar Priskila.
Saat ini tujuh siswa SD itu sudah dibawa keluarga masing-masing. Kesehatan mereka harus dipulihkan kembali seperti biasa. Sedangkan sisa permen disita untuk dijadikan barang bukti oleh Polres Kutim.
“Menurut keterangan siswa, permen tersebut memiliki rasa manis dan lama-lama berubah menjadi rasa obat. Kami tidak tau mengandung apa. Ada narkoba nya atau tidak, kami serahkan kepada yang berwajib. Bahkan Dinas Kesehatan akan mengujinya ke lab,” terang Priskila.
Sementara itu, Unit IV Opsnal Sat Intelkam Polres Kutim Ipda Made Arya Swadana mengatakan, pihaknya akan menyita terlebih dahulu permen tengkorak tersebut untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut. Mengenai kandungannya, ia enggan berkomentar banyak.
“Kami belum bisa pastikan apa kandungannya. Mau diperiksa dulu. Hanya saja, kami menghimbau orang tua untuk waspada terhadap jajanan saat ini. Terlebih tidak diketahui asalnya. Selain itu kami juga akan melakukan sosialisasi terhadap permen ini kepada sekolah,” kata Made. (yul1116)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.