Jumat, 02/06/2017

Warga Hanya Mengandalakan Ketinting

Jumat, 02/06/2017

AKSES DARATLUMPUH: Akses darat Beloan-Sendawar terendam banjir setinggi dua meter sejak sepakan terakhir.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Warga Hanya Mengandalakan Ketinting

Jumat, 02/06/2017

logo

AKSES DARATLUMPUH: Akses darat Beloan-Sendawar terendam banjir setinggi dua meter sejak sepakan terakhir.

SENDAWAR – Akibat banjir yang masih terus merendam sejumlah kawasan di Kutai Barat (Kubar), ribuan warga di beberapa kecamatan mengeluh, karena akses darat menuju ibukota kecamatan dan kabupaten putus total karena direndam banjir.

“Kami tidak bisa lagi bepergian menggunakan akses darat dari Kampung Muara Beloan ke Melak. Kedalaman air di badan jalan Beloan-Melak hampir dua meter. Ini sudah terjadi hampir dua pekan,” papar Rudy (42), warga Kampung Beloan, Kecamatan Muara Pahu kepada Koran Kaltim, Jumat (2/6) di Pelabuhan Sendawar di Melak.

Menurutnya, warga di Beloan dan sekitarnya saat ini hanya bisa mengandalkan transportasi air seperti ketinting jika hendak bepergian ke kecamatan dan kabupaten. Parahnya kata dia, biaya menggunakan perahu lebih mahal daripada menggunakan akses darat.

“Mahal biaya naik perahu ke kecamatan atau kabupaten. Kalau dari Beloan ke Melak harus keluar uang transportasi sedikitnya Rp200 ribu. Biasanya kalau menggunakan sepeda motor hanya memerlukan tiga liter bensin untuk pergi dan pulang di jalan darat sepanjang sekitar

sembilan kilometer itu,” ungkapnya.

Begitu pula dipaparkan warga Kecamatan Tering, Randy (35) yang kesehariannya sebagai pedagang ikan keliling Tering-Long Iram.  Banjir syusulan telah sepekan merendam akses darat Tering Lama Baru-Long Iram.

“Biasanya hanya modal bensin dua liter setiap hari PP Tering-Long Iram. Sekarang ini akses darat yang melintas di tepi Danau Gap sudah terendam cukup dalam, tidak bisa dilintasi mobil dan motor. Saya harus lewat sungai Mahakam, rawan celaka dan biaya mahal,”  jelasnya.

Tak beda dikeluhkan Rio (30),  warga Kampung Tukul, Kecamatan Tering. Dia menyebutkan bahwa sejak empat hari lalu jalan darat dari Kampung Tukul ke kecamatan dan kabupaten terendam banjir cukup dalam.

“Sekarang tidak bisa dilewati lagi, sudah tenggelam sedalam dua meter. Kami terpaksa menggunakan perahu. Sangat mahal, karena menuju ke Kecamatan Tering, Long Iram, dan Sendawar, sangat jauh. Kampung Tukul berada sekitar 30 KM dari ibukota kecamatan,” jelasnya via telepon seluler. (imr)

Warga Hanya Mengandalakan Ketinting

Jumat, 02/06/2017

AKSES DARATLUMPUH: Akses darat Beloan-Sendawar terendam banjir setinggi dua meter sejak sepakan terakhir.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.