Penajam - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya menangani tren meningkatnya angka pencari kerja (Pencaker) setiap tahunnya. Pada Tahun 2017 lalu, Disnakertrans mencatat terdapat sebanyak 1.169 pencaker.

Dari jumlah yang tercatat itu, para pencaker didominasi tenaga kerja lulusan SMA dan perguruan tinggi atau dominan merupakan tenaga yang belum memiliki pengalaman atau non skill.

Kepala Sub Bidang Penempatan, Pelatihan dan Transmigrasi, Agus Dahlan mengatakan, pihaknya akan mengimbau sejumlah perusahaan untuk mengutamakan tenaga kerja lokal. “Salah satu solusi nantinya, kami akan menghumbau perusahaan supaya membuka tenaga kerja seluas-luasnya, dalam artian kalau ada lowongan pekerjaan harus melakukan koordinasi dengan kami, agar warga kita dapat pekerjaan,” ungkap Agus Dahlan, ketika ditemui, Senin (15/1).

Dirinya mengakui, rata-rata pencaker di Kabupaten PPU belum memiliki skill yang mumpuni sehingga pihaknya mencari gelontoran anggaran APBN agar bisa memberikan pelatihan kepada pencaker. Sebab, kondisi keuangan daerah terus mengalami penurunan. 

“Kami mencoba cari dana APBN, kemarin kami sempat mendapat bantuan pelatihan di Bekasi dan ada 31 orang yang kami kirim untuk mengikuti pelatihan, mudahan ke depannya ada lagi bantuan itu,” paparnya.

Selain itu, Dahlan juga menunggu Pertamina membuka lapangan pekerjaan. Informasinya, perusahaan milik negara tersebut membutuhkan tenaga kerja kurang lebih 25.000 orang. “Penerimaan itu entah Pertamina secara keseluruhran di Kaltim, tapi salah satu pembangunan pekerjaannya itu terpusat di Balikpapan dan PPU, mudah-mudahan dengan adanya itu, pencaker kita akan terserap secara keseluruhan,” harapnya.

Dari 173 perusahaan yang bergerak di bidang jasa, pertambangan, perkebunan dan perkayuan, rata-rata pekerjanya didatangkan dari luar daerah. Faktor penyebabnya, warga lokal  PPU enggan bekerja di bidang pemetik dan penyemprotan. (wn1017)