Selasa, 19/12/2017

Nicolas Appert

Selasa, 19/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Nicolas Appert

Selasa, 19/12/2017

logo

DIA dikenal sebagai “bapak pengalengan” karena kontribusinya dalam menciptakan teknologi pengalengan (pengawetan makanan kedap udara) pertama. Ia adalah seorang koki dan pembuat manisan di Paris yang tidak memiliki pendidikan formal, pemahaman teoritis kimia, bakteriologi, dan sterilisasi. 

Pada tahun 1810 ia memenangkan hadiah sebesar 12.000 franc dari Napoleon Bonaparte atas penemuannya tersebut. Teknologi pengalengan paling sederhana ini kemudian digunakan untuk mengawetkan bahan makanan untuk tentara Perancis sehingga tidak mudah rusak. Bersamaan dengan itu Appert mempublikasikan bukunya yang berjudul The Art of Preserving All Kinds of Animal and Vegetable Substances for Several Years (Seni Mengawetkan Segala Jenis Hewan dan Sayuran untuk beberapa Tahun). 

Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, Bahasa Italia, Bahasa Swedia, dan sebagainya. 

Pada tahun 1804 Appert membuka pabrik pengalengan pertama di dunia sebagai fasilitas eksperimental. Setelah ia mendapatkan hadiah 12.000 franc dari Napoleon pabrik itu dibuka sebagai pabrik komersial pada tahun 1812. Mekanisme pengawetan ini terbilang sangat sederhana. Appert menempatkan makanan dalam sebuah stoples yang disegel dengan longgar, kemudian dibungkus dengan kanvas dan direndam dalam air mendidih selama beberapa waktu. Setelah itu mulut stoples ditutup dengan segel kedap udara. Kekurangan dari metode ini adalah dapat merusak rasa makanan yang diawetkan karena pemanasan dilakukan dengan suhu yang tinggi.

Metode ini dengan cepat menyebar luas. Hanya satu dekade kemudian metode ini telah dikenal di Amerika. Akan tetapi metode ini kurang umum digunakan karena konsumen mengalami kesulitan dalam membuka segel kaleng, hingga seseorang bernama Yates menemukan alat pembuka kaleng pada awal abad ke-20. Teori Appert tidak didasarkan atas teori ilmiah dan baru dapat dijelaskan oleh eksperimen Louis Pasteur bertahun-tahun kemudian. (mc)


Nicolas Appert

Selasa, 19/12/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.