Jumat, 15/12/2017
Jumat, 15/12/2017
PANEN: Suharman Tabrani (Kelima dari kiri) bersama Wali Kota Rizal Efendi, Muspida dan petani Lamaru panen bawang merah perdana di Gunung Bubukan Lamaru, kemarin.
Jumat, 15/12/2017
BALIKPAPAN- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan Suherman Tabrani, Wali Kota Rizal Effendi, Kepala Dinas Pangan Kota Yosmianto bersama Kelompok Tani Hikma melakukan panen bawang merah perdana di Gunung Bubukan, Lamaru, Balikpapan Timur, kemarin.
Panen perdana ini merupakan Program Pengembangan Klaster Bawang Merah untuk tahun 2017 – 2019 oleh BI. Hal ini juga seiring dengan Road Map Pengendalian Inflasi Kota Balikpapan bahwa bawang merah adalah salah satu komoditas pangan yang cukup sering memberikan andil pada inflasi Kota Balikpapan.
Untuk itu, pada awal tahun 2017 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan (KPw BI Balikpapan) bekerjasama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, khususnya Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Balikpapan melaksanakan Program Pengembangan Klaster Bawang Merah untuk tahun 2017 – 2019.
Kepala Kantor Perwakilan BI Balikpapan Suherman mengatakan dalam rangka menjaga keberlanjutan program budidaya bawang merah, petani berkomitmen bahwa 50% hasil panennya akan ditangkar kembali untuk menjadi benih bibit di setiap masa tanam berikutnya. “Sehingga ke depannya petani bawang merah di Kota Balikpapan bisa mandiri bibit dan tidak lagi tergantung dari daerah lain, bahkan bisa menjadi sentra bibit bawang merah di Kota Balikpapan,” jelasnya kemarin.
Selain itu, KPw BI Balikpapan juga menyerahkan bantuan gudang penangkaran bibit bawang merah kepada anggota Kelompok Tani Hikma. Gudang penangkaran bawang merah ini terdiri dari dua ruangan, yaitu ruangan penyimpanan dan ruangan pengasapan.
Ruangan penyimpanan akan digunakan untuk menyimpan/menggantung hasil panen, sedangkan ruangan pengasapan akan digunakan untuk proses pengasapan calon-calon bibit bawang merah.
Tujuan dari pengasapan ini adalah untuk mengurangi kadar air sehingga bibit tidak cepat busuk dan tidak mudah timbul bakteri pada umbi bawang merah. “Harapan kedepan adalah dengan meningkatnya jumlah dan kualitas bawang merah Balikpapan, masyarakat dapat mengkonsumsi hasil bawang merah lokal sehingga petani bawang merah Balikpapan mampu bersaing di pasar dan pada gilirannya akan mengurangi tingkat ketergantungan Kota Balikpapan terhadap pasokan dari daerah lain,” harapnya.
Dia menambahkan khusus untuk tahun 2017, tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah perbaikan produksi bawang merah dalam rangka meningkatkan hasil produksi baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Diketahui, pengembangan klaster bawang merah tersebut merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Pokok-Pokok Kesepahaman pada tanggal 31 Mei 2017 yang lalu antara KPw BI Balikpapan dengan Pemerintah Kota Balikpapan, diawali dengan memfasilitasi anggota Kelompok Tani Hikma dan Petugas Penyuluh Lapangan mengikuti pelatihan budidaya bawang merah secara komprehensif di Training Center Budidaya Bawang Merah, Brebes – Jawa Tengah selama seminggu. (din)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.