Sabtu, 09/12/2017

Bulungan Masuk Endemis Rabies

Sabtu, 09/12/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bulungan Masuk Endemis Rabies

Sabtu, 09/12/2017

TANJUNG SELOR - Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Bulungan mencatat Kabupaten Bulungan hingga kini masih termasuk daerah endemis rabies. Bukan hanya pada anjing, endemis rabies sejak 2005 di Bulungan juga terdapat pada kucing dan monyet.

Penyebaran rabies sendiri diceritakannya bukanlah merupakan murni dari hewan yang ada di Bulungan. Tetapi dibawa dari pelarian hewan luar kabupaten ini. Meski belum nol persen, populasi hewan rabies sudah menurun tahun 2017 ini.

“Untuk hewan yang berpenyakit berbahaya dan dapat menular ke manusia seperti atraks itu belum pernah ditemukan. Belum pernah kami terima laporan seperti itu. Tetapi Bulungan ini untuk penyakit menular, terdapat rabies dan dinyatakan sudah endemis,” ungkapnya kepada Koran Kaltara, Jumat (8/12) kemarin.

Di tahun ini saja, Subuh katakan sudah banyak menerima laporan yang tergigit, meski tidak menyebutkan secara detail. Kemungkinan lebih dari 10 orang sudah tergigit dan setelah dicek lebih lanjut hasilnya negatif. Karena  orang yang terkena gigitan belum tentu langsung dinyatakan positif.

“Kalau ada manusia yang digigit, yang terkena gigitan menjadi ranah Dinas Kesehatan atau RS. Sementara hewannya, di kita. Tindakan yang kita lakukan, hewan yang positif rabies akan dikarantina dari kami selama 14 hari,” kata dia. 

“Kalau dalam waktu itu anjingnya sudah menunjukkan gejala rabies, maka orang yang digigit harus segera diberikan vaksin dan anjingnya akan mati dalam waktu 14 hari,” paparnya.

Dijelaskan, gejala bagi hewan rabies, ada berapa. Di antaranya, banyak liur yang terkeluar dari lidahnya, takut cahaya, kelumpuhan dan ekornya sering melengkung kedalam kakinya.

Terhadap manusia, jika dalam 14 hari anjing dan orang yang digigit tidak menimbulkan gejala yang dimaksud maka dianggap negatif. Terakhir, Subuh menjelaskan untuk pengecekkan penyakit rabies sendiri harus dilakukan di Banjarmasin untuk wilayah Kalimantan. 

“Misalnya ada anjing yang diduga rabies atau dia sudah mengigit orang, maka saat dia mati otaknya diambil dan dikirim ke Banjarmasin lagi untuk periksa lebih lanjut. Kalau memang positif, maka anjing lain yang sering dekatan dengan itu bisa berpotensi juga dan turut diperiksa kembali, tetapi hanya disini saja,” pungkasnya. (ike815)


Bulungan Masuk Endemis Rabies

Sabtu, 09/12/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.