Sabtu, 19/08/2017

Tanam Bambu juga Solusi Kendalikan Banjir

Sabtu, 19/08/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Tanam Bambu juga Solusi Kendalikan Banjir

Sabtu, 19/08/2017

BALIKPAPAN - Di tengah defisit anggaran dalam penanganan banjir kota Balikpapan, Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan Tri Bangun L Sony mengusulkan agar Pemkot dan masyarakat gencar melakukan penanaman bambu. Sebab, tanaman bambu mampu menyerap 90 persen air hujan sebelum terbuang percuma ke laut.

Menurut Sony, semakin banyak rumpun bambu akan semakin banyak air hujan yang dapat diserap.

“Kalau kita nyinggung banjir. Itu kan disebabkan air hujan yang tidak terserap. Tidak tertampung di perairan terbuka maka dia jadi banjir. Yang disebut banjir kalau air masuk pemukiman. Tapi akses orang kalau ke rawa -rawa tidak disebut banjir,” ujarnya.

“Saya pernah berpikir agak susah-susah gampang ini kalau semua orang punya lahan entah halaman rumah atau kebun diwajibkan, agar air hujan tidak boleh setetes jatuh keluar. Salah satu cara tanam bambu. Untuk tanam bambu kita buat tanggul sedikit aja. Kalau satu rumah tiap kali hujan bisa tampung 100-200 liter kalikan 100 ribu rumah saya yakin kota ini akan mampu kendalikan banjir,” jelasnya.

Untuk itu butuh pelibatan semua pihak, termasuk utamanya masyarakat. Sebab, bicara lingkungan untuk jangka panjang, biasanya perhatian masyarakat terbilang minim.

“Lingkungan itu biasanya karakternya urusan orang lain. Jadi kalau ada sampah numpuk itu, pemerintah bagaimana sih. Lalu pemerintah bilang ini kesadaran masyarakat kurang. Jadi terus ini berputar-putar,” terangnya.

 Sony mengaku bangga kepada perusahaan yang peduli lingkungan menjadi kriteria kinerja usaha. “Saya bangga dengan Pertamina . Ini membanggakan dan Pertamina menempatkan lingkungan sebagai kinerja,” jelasnya.

Menyinggung himbau Presiden Jokowi agar setiap individu seumur hidup menanam 25 pohon, menurut Sony menilai himbauan itu riil dan mudah. 

“Masyarakat juga pengen berpartisipasi secara mudah. Yang mudah itu tanam pohon 25 deh itu mudah. Kalau itu dirawat, itu luar biasa,” ucapnya lagi.

Apalagi kata Sony yang ditanam adalah pohon bambu. Dia menilai kerusakan lingkungan sudah parah. Oleh karena itu konservasi harus dilakukan secara masif dan cepat. ”Makanya saya itu ngotot juga nggak ya. Saya bagian dari Komunitas bambu nusantara, bahwa konservasi Indonesia harus cepat,” tandasnya.

Di Jawa Barat ada jenis bambu yang dapat tumbuh dalam waktu 24 jam sepanjang 12-15 centi. “Kalau tanah dan suhunya cocok, itu  bisa tumbuh 12-15 centi per 24 jam. Itu by riset, ya bukan teori,” ungkapnya. (din)

Tanam Bambu juga Solusi Kendalikan Banjir

Sabtu, 19/08/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.