Rabu, 07/06/2017

Rp10 Miliar Bebaskan Lahan Sungai Ampal

Rabu, 07/06/2017

ILUSTRASI

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Rp10 Miliar Bebaskan Lahan Sungai Ampal

Rabu, 07/06/2017

logo

ILUSTRASI

BALIKPAPAN - Pemkot mengalokasikan dana penganggulangan banjir sekitar Rp10 miliar, di sekitar DAS Sungai Ampal. Bahkan untuk konsentrasi Sungai Ampal, Pemkot dan DPRD menyepakati persetujuan mendahului perubahan 2017 untuk membebaskan lahan seorang warga, di dekat PDAM Tirta Manggar, sekaligus lahan pelebaran Sungai Ampal lainnya.

“Dua tahun sebelumnya sebenarnya ada (anggaran), tapi kita rasionalisasi. Dana sekitar Rp10 miliar itu, hanya hanya untuk pembebasan tanah sungai Ampal,” kata Asisten I Sekretaris Kota Balikpapan, Sri Sutantinah, kemarin.

“Itu dua rumah ya. Jadi Rp10 miliar khusus sungai Ampal bukan untuk pak Kastani sendirian,” ujarnya.

Dia menerangkan Sungai Ampal menjadi saluran utama dari banyak titik seperti kawasan MT Haryono, Manungal. “Itu namanya catchment area (DAS) seperti sungai Ampal titik yang banjir bukan di Beller saja, tapi banyak seperti depan Global sport itu sungai masuk sungai Ampal. Seperti jalan Manunggal perubahan pos itu juga sungai Ampal,” tambahnya.

Pada APBD murni 2017 ini juga sudah dialokasikan penanganan banjir di PU Kota, namun bicara nilainya, Sutantinah mengaku tidak ingat persis. Yang jelas di 2017 juga dilakukan optimalisasi pengerukan bozem-bozem.

Sedangkan di 2018 lanjut Sutantinah akan memfokuskan revitalisasi bozem kampung timur. Karena kondisi sedimen tinggi sehingga air dari hulu di kampung timur langsung mengalir ke bawah Sungai Ampal.

“Kalau misalnya di daerah DAM tidak hujan tapi di Kampung timur hujan, itu airnya kira-kira 1-2 hari setelah hujan turun. Itu karena bozem kampung timur tidak berfungsi normal,” jelasnya.

Keberadaan Bozem kampung timur sangat penting karena membantu posisinya ada di hulu bagian tengah, sehingga aliran air ke Sungai Ampal-Beller sangat berpengaruh dalam mengatur aliran air.

“Itu sedimen tinggi kalau kedalaman 3-4 meter (sedimen) itu berat sekali, ngeruk juga lama. Sekarang sudah mulai dikeruk anggaran rutin 2017 tapi merevitaslisasi di 2018 karena harus pembenahan  pintu air, badan waduk. Itu lagi dihitung PU apakah pintu air baik, baik tidaknya catchment area, pohon-pohon tegakan masih baik apa nggak,” terangnya.

Sementara untuk kawasan Gunung Kawi, rencananya sejak dua tahun lalu dilakukan pelebaran drainase. “Kalau Gunung Kawi sosialisasi tuntas, kita akan adakan alokasikan anggarannya. Kita tidak bisa alokasikan kalau tidak bisa terserap. Mudah-mudahan di 2018,” tukasnya. 

Selain itu, Pemkot melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan, juga mewanti-wanti mengawasi serius 10 pengembang di Balikpapan, yang diduga lalai dengan kewajibannya membangun bozem. Su

“Kesemuanya ditegur, dan kami perhatikan secara khusus untuk atasi persoalan banjir dalam waktu dekat di kawasan MT Haryono. Kita lihat 10 ini sangat berperan pada banjir MT Haryono ini diatasi dulu. Sementara, yang lain akan kita lihat kalau lihat,” katanya. (din)

Rp10 Miliar Bebaskan Lahan Sungai Ampal

Rabu, 07/06/2017

ILUSTRASI

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.