Jumat, 12/01/2018

Rahmad Mas’ud, Antara Wali Kota dan Juru Kampanye

Jumat, 12/01/2018

RAHMAD Mas’ud saat diwawancarai wartawan dalam suatu kesempatan

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Rahmad Mas’ud, Antara Wali Kota dan Juru Kampanye

Jumat, 12/01/2018

logo

RAHMAD Mas’ud saat diwawancarai wartawan dalam suatu kesempatan

BALIKPAPAN - Wakil Wali Kota Rahmad Mas’ud mengaku lebih fokus pada tugasnya sebagai Wakil wali Kota, ketimbang jadi juru kampanye salah satu pasangan calon, jelang Pilgub Kaltim 2018.

“Ini bukan berbicara soal bersedia atau tidaknya menjadi jurkam, tapi ini soal tanggungjawab sebagai kader golkar. Tapi saya sebagai Wawali jauh lebih penting memikirkan warga Balikpapan,” kata Rahmad, kemarin.

Menurutnya masih banyak tugas dan tantangan ke depan yang harus dipikul mendampingi Wali Kota Rizal Effendi, untuk terus membenahi Balikpapan.

“Jadi saya lebih fokus kepemerintahan, tapi tetap konsolidasi berjalan karena saya orang partai. Maka berusaha bagaimana memenangkan calon yang diusung partai saya. Partai mengatur seperti itu,” ujar Rahmad, yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Balikpapan itu.

Ditanya media seputar dukungan kader dan partai Golkar di Balikpapan untuk pemenangan pasangan calon Andi Sofyan Hasdam-Nusyirwan Ismail, Rahmad menyatakan mendukung penuh upaya dan keputusan DPP. Lanjutnya kader golkar dan pengurus akan mendukung pemenangan Pilgub Kaltim dari Golkar.

“Kita ikuti garis perintah partai. Terjemahkan sendiri. Golkar taat asas dan taat pimpinan. Kita mengikuti kebijakan dan arahan pimpinan karena kita adalah orang partai,” tegasnya.

Meski demikian Rahmad pun tidak mempermasalahkan jika ada kader Golkar yang mendukung pasangan calon lain. Kendati demikian, Rahmad tetap mengingatkan kebijakan dan aturan main partai.

“Itu sudah ada aturan partai, tidak perlu bicara sanksi. Ada perintah partai nggak perlu diterjemahkan. Kan aturannya sudah ada,” tandasnya.

“Itu hak pribadi, wajar. Tapi ada garis partai yang harus diperhatikan. Kalau nggak ada aturan, berantakan partai. Permasalahan dia mau jalan atau tidak itu pribadinya. Tapi tentu ada garis partai yang harus ditaati,” sambungnya. (din)

Rahmad Mas’ud, Antara Wali Kota dan Juru Kampanye

Jumat, 12/01/2018

RAHMAD Mas’ud saat diwawancarai wartawan dalam suatu kesempatan

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.