Rabu, 15/11/2017

Bisa Delapan Ton per Hektare

Rabu, 15/11/2017

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Bisa Delapan Ton per Hektare

Rabu, 15/11/2017

BAPPEDA Kukar mendukung pelaksanaan Demplot Petani (Demfarm) yang dilakukan dalam masa tanam April-September oleh Litbang Biogen Bogor, PT. Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik.

Kepala Bappeda Wiyono didampingi Kepala Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Agus Suharto menyampaikan, pelaksanaan Demplot dipercaya mampu meningkatkan hasil produksi dari yang awalnya rata-rata lima ton perhektar menjadi delapan ton perhektar.

“Pelaksanaan Demfarm ini dalam rangka mempercepat penyebarluasan target-target teknologi oleh petani-petani kita kemudian stakeholder yang kaitannya dengan pertanian itu sendiri, sehingga mampu meningkatkan hasil produksi dan meminimalisasi kegagalan panen,” katanya, kemarin.

Agus menyampaikan, selain varietas padi juga ada varietas Demplot Jagung yang erat kaitannya dengan program pemerintah daerah yakni program Revolusi Jagung. Bappeda berharap program ini bukan secara masif hanya bergerak pada sisi produksi tapi juga kaitannya dengan distribusi dan pemasaran serta sektor industri hilirnya.

“Artinya selama ini hasil produksinya meningkat tapi masih kebingungan segi pasarnya kemana dan inilah tugas Bappeda merancang dan mendesain kaitan dengan program revolusi jagung. Dan saat ini sedang finalisasi penyusunan prototipe revolusi jagung. Nanti akan dibahas tersendiri kaitan dengan revolusi jagung, karena tidak hanya di OPD Distanak saja tapi terkait dengan OPD lainnya yang berhubungan dengan pemasaran dan industri hilirnya,” ucapnya.

Pihaknya mempertegas kalau program revolusi jagung itu sendiri varietas apa yang cocok pada masing-masing wilayah sehingga ke depan tidak menimbulkan efek domino. Jangan sampai terjadi petani menanam tetapi tidak dipasarkan. Dalam penyusunan naskah program revolusi jagung ini Bappeda agak kesulitan dalam melihat mata rantai nilai produksi jagung ini dibawa ke arah kemana. 

“Contoh khususnya di Samboja, jadi mata rantai nilai yang ada di Samboja itu dari petani langsung ke industri pakan ternak yang ada di Balikpapan, ada juga petani yang langsung ke konsumen, kami tidak melihat pada sisi pengepul yang ada di kecamatan atau yang ada di desa,” jelasnya. 

“Ini memang perlu pendalaman terkait mata rantai nilai revolusi jagung, khsususnya ini ada pada kajian Dinas Perdagangan untuk melihat rantai nilai, saat ini kami melihat bahwa dari sisi produksi, sisi pelaksana ini kebutuhannya kemana, jangan sampai seperti ketakutan kita, bisa produksi tapi tidak bisa dipasarkan kemudian hilirisasinya juga tidak ada,” paparnya.

Yang dimaksud hilirisasi bukan berarti pemerintah daerah bagaimana bisa membangun pabrik, tetapi bisa memanfaatkan industri yang sudah ada seperti di Balikpapan. “Mungkin masyarakat di Samboja bisa meningkatkan hasil produksinya ke Balikpapan, satu kelembagaan yang perlu kita mainkan juga ialah di tingkat lokasi pada tingkat kecamatan itu sendiri,” ujarnya.

Pihaknya menginginkan dalam program revolusi jagung itu pertama bisa memanfaatkan Bumdes yang ada, kalaupun ada lumbung untuk menampung hasil produksi saat hasil produksi melimpah. Jadi program revolusi jagung perlu sinergi seluruh OPD. 

Untuk jagung varietas Demplot ini sangat diunggulkan sekali, sehingga ini akan dilakukan uji petik nantinya akan difokuskan wilayah mana yang dijadikan yakni Samboja Marangkayu, atau Kota Bangun. 

“Jadi ini merupakan suatu Pilot Project untuk program revolusi jagung. Kita berharap target produksi padi dan jagung sampai akhir 2021 sesuai RPJMD kita, hal itu bisa kita penuhi salah satunya ialah melalui Demplot-Demplot dengan bekerja sama baik dengan PKT dan Petrokimia,” pungkasnya. (adv/hei)


Bisa Delapan Ton per Hektare

Rabu, 15/11/2017

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.