TENGGARONG - Pemkab Kukar bekerja sama dengan BPJS Kesehatan menargetkan total kepesertaan BPJS Kesehatan bisa menembus angka 79 persen dari total penduduk Kukar. Koordinasi akan terus ditingkatkan dengan BPJS untuk menyamakan persepsi, dan tidak ketinggalan sosialisasi juga akan rutin dilakukan ke masyarakat.

“Kita membangun kesepahaman dengan BPJS Kesehatan, tentang upaya-upaya meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam BPJS ini,”kata Kabag Administrasi Pemerintahan Setkab Kukar Sunggono, saat sosialiasi mekanisme pendaftaran peserta peralihan PBI APBD non aktif ke segmen kepesertaan lainnya, Kamis (05/10) di ruang serba guna kantor Bupati Kukar, yang juga dihadiri seluruh Camat se-Kukar.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan menyeluruh kepada para Camat, agar memahami pentingnya kepesertaan BPJS secara mandiri.

“Tindak lanjutnya akan segera diadakan sosialiasi sampai ke kecamatan untuk kepesertaan BPJS kesehatan. Target kita Insya Allah tahun 2017 sebesar 79 persen bisa tercapai,” harap Sunggono. 

Berdasarkan data Badan Penye-lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Samarinda, hingga 29 September 2017, Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN di Kukar mencapai 133.090 peserta, dan PBI APBD/Jamkesda 7.423 peserta. Untuk Non PBI atau PNS/TNI/Polri sebanyak 52.282 peserta, sedangkan golongan Pekerja Penerima Upah(PPU) Swasta sebanyak 49.041 peserta. Sedangkan peserta mandiri mencapai 76.206 orang. “Total cakupan kepesertaan BPJS di kabupaten Kukar di penghujung September 2017 mencapai 50,57 persen,” kata Kepala Bidang Perluasan dan Kepatuhan BPJS Kantor Cabang Samarinda, Arbayah Ropika, yang didampingi Kepala Kantor BPJS Kukar, Susan Trisiana.

Arbayah menambahkan, meningkatnya angka cakupan kepesertaan BPJS juga karena dukungan pemerintah daerah. BPJS sudah menjalankan UHC (Universal Health Coverage) per-kecamatan. Pihaknya telah melakukan beberapa kali uji coba mekanisme di beberapa kecamatan, salah satunya di Anggana.

“Jika mekanisme A tidak berdampak pada kenaikan peserta, maka kita ubahlah dengan mekanisme yang lain. Mekanisme inilah yang kami jalankan di kecamatan Anggana dan juga Tenggarong Seberang,”ujarnya.

Peningkatan angka peserta BPJS di Kukar, sambung Arbayah, juga karena antusiasme masyarakat sendiri untuk mendaftarkan diri sebelum sakit, yang kemudian dikategorikan sebagai Good Customer, kesadaran masyarakat melindungi dirinya sendiri.  “Trend kenaikan Kepesertaan BPJS Kesehatan bisa dilihat tiap minggunya,” pungkasnya. (adv/ran)