Kamis, 07/09/2017

Bupati Usahakan Akses Jalan Ke Venue

Kamis, 07/09/2017

MENUJU PRA PORPROV: BUPATI Ismunandar mendapatkan cindera mata tongkat dayung dan plakat diserahkan langsung oleh Ketua FAJI Kaltim Veridiana Huraq Wang dalam pembukaan Rakerda FAJI Kaltim.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Bupati Usahakan Akses Jalan Ke Venue

Kamis, 07/09/2017

logo

MENUJU PRA PORPROV: BUPATI Ismunandar mendapatkan cindera mata tongkat dayung dan plakat diserahkan langsung oleh Ketua FAJI Kaltim Veridiana Huraq Wang dalam pembukaan Rakerda FAJI Kaltim.

SANGATTA - Kabupaten Kutai Timur (Kutim) ternyata menyimpan spot arena arung jeram mumpuni yang bisa digunakan untuk olahraga adrenaline tersebut. Setelah melalui berbagai survey cukup panjang, pilihan jatuh di Kecamatan Rantau Pulung. Namun sayangnya akses ke lokasi cukup sulit. Karena memasuki area hutan dan masih dalam wilayah Taman Nasional Kutai (TNK) serta konsesi PT Kaltim Prima Coal (KPC). Berjarak 200 meter dari jalan poros utama Sangatta-Rantau Pulung. 

Menyikapi hal tersebut Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Pengprov Kaltim lantas menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) FAJI. Langsung dihadiri 8 Pengcab FAJI Kabupaten/Kota di Ruang Tempudau, Kantor Bupati Kutim, Selasa (5/9).

Ketua Harian FAJI Kutim Irwan Ramelan mengatakan untuk menuju ke arena arung jeram melalui medan yang cukup berat. Pasalnya jalan masih tanah yang jika hujan cukup licin. Belum lagi rimbunnya rerumputan juga sedikit merepotkan. Namun hal ini tidak menjadi kendala berarti, Sungai di Rantau Pulung layak dijadikan tempat berlatih sekaligus tempat pertandingan arung jeram. 

“Sebelumnya ada pilihan di Kecamatan Karangan namun aksesnya menuju area pedalaman Kutim tersebut dinilai terlalu jauh. Sudah dilakukan survey lokasi selama tiga kali oleh tim internal FAJI Kaltim. Mulai dari tim internal, dari tim pengurus dan wasit yaitu Sungai Rantau Pulung sangat cocok untuk pertandingan. Mulai Pra Porprov dan Porprov tahun depan. Sebelumnya kami berpikir ini hanya cocok untuk wisata petualangan arung jeram, akhirnya setelah ditelaah sungai ini punya keunikan tersendiri yang memang harus dikembangkan, karena layak menjadi venue olahraga,” tegasnya.

Saat pemaparan di Rakerda FAJI yang dihadiri langsung oleh Bupati Ismunandar didampingi Ketua FAJI Kaltim Veridiana Huraq Wang, Kadispora Kutim Syahril, Budi Irawan perwakilan KONI Kaltim Bidang Organisasi, undangan tamu dari PT KPC dan TNK,  Irwan meminta permohonan langsung kesediaan bupati bersama para mitra stakeholder membantu memberikan akses jalan masuk ke venue arung jeram. Agar bisa dilalui kendaraan roda empat seperti mobil yang nantinya untuk mengangkat perahu karet.

“Kalau (perahu karet) digotong beramai-ramai cukup menyulitkan karena jalan masuknya cukup jauh. Jika dibuat jalan khusus masuk buat mobil memudahkan memasukkan perahu ke area venue. Ini juga turut mendukung geliat adventure di alam bebas,” tambahnya.    

Menanggapi hal itu, Bupati Ismunandar menegaskan akan siap mengakomodir permintaan FAJI karena ini menjadi aset kebanggaan destinasi Kutim. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Kutim menjamin apapun itu untuk nama baik Kutim dirinya siap. Bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan PT KPC membuat jalan masuk ke area venue. 

“Venue di Sungai Rantau Pulung, saya apresiasi tinggi. Demi mengem-bangkan minat arung jeram sekaligus meng-harumkan pariwisata Kutim. Menyambut Porprov 2018, saya harap sudah dipersiapkan semuanya dengan perencanaan matang. Ini bisa menjadi tempat menggelar lomba standar internasional juga, jika dikelola dengan baik,” jelas Ismu.

Dirinya juga mengimbau agar masyarakat jangan takut bertandang ke Kutim karena adanya habitat buaya di Sungai Sangatta. Sebab dari laporan panitia, Sungai Rantau Pulung steril dari hewan buas tersebut, dan dinilai aman karena sudah di cek ricek dan dibagi perzona. Buaya hanya menempati area tertentu di aliran Sungai Sangatta yang lain.

“Ada rencana Pemkab Kutim membuat penangkaran buaya sebagai wahana rekreasi, masih dalam tahapan penyusunan. Intinya saya berpesan venue arung jeram ini juga turut meng-kampanyekan aksi kebersihan sungai,” tutupnya. (adv/hms13)

Bupati Usahakan Akses Jalan Ke Venue

Kamis, 07/09/2017

MENUJU PRA PORPROV: BUPATI Ismunandar mendapatkan cindera mata tongkat dayung dan plakat diserahkan langsung oleh Ketua FAJI Kaltim Veridiana Huraq Wang dalam pembukaan Rakerda FAJI Kaltim.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.