TENGGARONG - DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menerima presentasi laporan akhir pekerjaan penyusunan naskah akademis dan Raperda Prakarsa DPRD Kukar dari dua Universitas Ternama di Kaltim yakni Universitas Mulawarman (Unmul) dan Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta).

Adapun Naskah Akademis dan Raperda Prakarsa DPRD Kutai Kartanegara Tentang Kebudayaan dan Identitas Daerah, Penyaluran Dan Pengelolaan Pinjaman Lunak Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara yang dipresentasikan oleh Universitas Mulawarman sedangkan yang dipresentasikan Unikarta ialah Raperda Penyelenggaraan Pengembangan Pembangunan Kawasan Transmigrasi, Non Raperda Pembentukan Penggabungan Penghapusan Desa Kelurahan dan Kecamatan Pada Wilayah Kabupaten Kukar dan Raperda Pembentukan Perseroan Daerah Mahakam Gerbang Raja Migas kabupaten Kukar.

Sekretaris Komisi II, Abdul Kadir mengatakan DPRD dalam hal ini telah melangkah tepat dengan menggandeng langsung dua Universitas ternama terkait penyusunan naskah akademik penyusunan baik Raperda maupun Non Raperda. Semua Naskah Akademik ini tidak lain bermuara pada peningkatan kualitas ekonomi kehidupan masyarakat Kukar agar semakin sejahtera secara keseluruhan dan merata serta tetap tidak mengabaikan nilai-nilai murni dari kebudayaan sebagi identitas daerah.

Kadir sapaan akrabnya menyampaikan, yang cukup menjadi sorotan bagi anggota dewan ialah Raperda Tentang Kebudayaan dan Identitas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Menurutnya ini penting di bahas secara mendetail, mengingat kebudayaan merupakan harta yang sangat bernilai tinggi bagi suatu daerah.

“Harus ada penguatan sosial dalam rancangan Raperda Kebudayaan dan Identitas Daerah ini nantinya. Baik itu terkait simbol-simbol, atau apakah dimasukkan kedalam Kurikulum di Pendidikan kita. Kita juga belum memiliki Ciri Khas dan Karakteristik mendalam terkait Kutai Kartanegara yang ujung-ujungnya saat ini campur-campuran dan kedepan erau yang kita miliki jangan hanya ceremonial saja tetapi tidak memperkuat bagaimana hegemoni kita kemampuan sosial kita untuk menjadi seorang Kutai Kartanegara,” katanya.

“Kami mohon hal-hal mendetail ini patut dipikirkan dan harapannya naskah dan peraturan yang kita buat bersama ini menjadi sebuah amal dan dedikasi kita bersama untuk berkontribusi nyata kepada Kutai Kartanegara,” imbuh Kadir. (adv/hei)