Jumat, 13/04/2018

Sindang Sari Masuk 8 Besar Nasional

Jumat, 13/04/2018

Penilaian Kebersihan: Pj Wali Kota Zairin Zain menyerahkan kenang-kenangan dan cinderamata ke tim penilai dari Kementerian Kesehatan.

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Sindang Sari Masuk 8 Besar Nasional

Jumat, 13/04/2018

logo

Penilaian Kebersihan: Pj Wali Kota Zairin Zain menyerahkan kenang-kenangan dan cinderamata ke tim penilai dari Kementerian Kesehatan.

SAMARINDA - Budaya gotong royong warga Kelurahan Sindang Sari menciptakan Lingkungan Bersih Sehat (LBS) mendapat perhatian serius Pemerintah Pusat. Kelurahan yang berada dikawasan Kecamatan Sambutan ini tengah berjuang menjadi nominasi tiga besar nasional dalam penilaian yang akan dilakukan tim penilai dari Kementerian Kesehatan RI.

Kaltim saat ini memiliki tiga daerah yang masuk dalam penilaian pusat, Kota Bontang dengan program Posyandu-nya, Kabupaten Berau dengan program HBS dan Kota Samarinda lewat program LBS yang tengah gencar dicanangkan oleh Kelurahan Sindang Sari. 

Para tim verifikasi saat berada di Samarinda dijamu di kediaman Wali Kota Samarinda untuk bersilaturahmi bersama pejabat Pemkot Samarinda, Rabu (11/4) malam. Jamuan sebelum melakukan penilaian keeseokan harinya, Kamis (12/4). 

Pj Wali Kota Samarinda, Zairin Zain mengucapkan terima kasih kepada tim penilai yang telah memberi kesempatan kepada Samarinda hingga akhirnya masuk nominasi delapan besar yang terjaring dalam penilaian kali ini. “Tentu bukan hal yang mudah sampai masuk delapan besar, pastinya ada perjuangan dan kerjasama hingga akhirnya bisa seperti sekarang,” tutur Zairin. 

Masalah kebersihan jelas kepala Bappeda Provinsi Kaltim ini, menjadi fokus utama semua kecamatan. Jadi tak heran, jika tahun ini keseriusan Kelurahan Sindang Sari menata lingkungan untuk meluluskan program tadi hingga berbuah hasil dan akhirnya masuk dalam penilaian pusat.

“Apalagi kelurahan ini tepat berada pada bibir Sungai Mahakam jadi sangat mudah menata lingkungan mengingat kesadaran dan semangat gotong royong warganya membersihkan lingkungannya sangat tinggi jadi tak salah jika Sindang Sari masuk dalam penilaian delapan besar,” urainya.

Ke depan, Zairin menaruh harapan yang sama pada kelurahan yang lain agar bisa termotivasi untuk melakukan hal sama.”Jadi tahun depan kalau bisa dua sampai tiga kelurahan yang bisa lolos dinilai oleh pusat, bukan satu kelurahan lagi,” imbuhnya. 

Tim Penilai dari Kementerian Kesehatan, Trisno Subarka mengatakan sebenarnya ada 11 kota di Indonesia masuk dalam penilaian. Tetapi setelah melalui tahapan seleksi, akhirnya tim kembali menjaring hingga delapan besar. “Jujur untuk memilih 8 kota ini perlu debat seperti debat di DPR,” ungkapnya.

Kelurahan Sindang Sari lolos jelas dia, karena dilihat dari capaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang dinilai cukup baik. Oleh karena itu, melihat capaian tadi maka pihaknya ingin mensinkronkannya dengan data dilapangan. Caranya dengan berkunjung langsung ke Kelurahan Sindang Sari, Kamis pagi. Lalu lanjut Jumat pagi-nya berkunjung ke sekretariat PKK di sana.

“Kalau saya lihat video visual dilapangan bersih sih kawasanya, mudahan sesuai dengan kenyataan. Pokoknya kita ingin melihat buktinya besok,” ujar Trisno. 

Sementara itu Camat Sambutan, Nursan sangat gembira karena wilayahnya mendapatkan apresiasi tingkat nasional. Di mana sesuai penyampaian tim penilai Kelurahan Sindang Sari masuk delapan besar lomba lingkungan bersih dan sehat (LBS) tingkat nasional. “Hari ini, Kamis (12/4) tim penilai meninjau langsung ke kelurahan. Kalau nanti memang itu dianggap terbaik makanya kelurahan akan masuk enam besar,” tambah Nursan.

Ditambahkan Lurah Sindang Sari, Ali Zubaid lingkungan bersih dan sehat (LBS) bukan hal yang baru diwilayahnya. Hal ini sudah dilakukan setiap hari dan sudah berjalan bertahun–tahun. Masyarakatnya di sini luar biasa. Mereka menginginkan daerah tempat tinggalnya bersih dan sehat. Terutama masalah perilakunya mereka sangat tinggi terhadap kebersihan maupun kesehatan.

“Masyarakat di sini setiap bulan sekali bersih lingkungan (Berlin), kemudian ada arisan kampung KB, kelompok ibu menjaga lingkungan masing–masing dengan menyapu di halaman sampai ke badan jalan, tidak membuang sampah sembarangan. Di sini semua rumah warganya sudah memiliki sanitasi sendiri tidak ada lagi yang menggunakan jamban,” tambah Ali. (adv/sn318)

Sindang Sari Masuk 8 Besar Nasional

Jumat, 13/04/2018

Penilaian Kebersihan: Pj Wali Kota Zairin Zain menyerahkan kenang-kenangan dan cinderamata ke tim penilai dari Kementerian Kesehatan.

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.