Kamis, 12/04/2018
Kamis, 12/04/2018
HADIRI DEKLARASI- Bupati Kutai Timur Ismunandar, beserta Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, Sekda Irawansyah berbaur dengan pedagang PIS (yul1116).
Kamis, 12/04/2018
HADIRI DEKLARASI- Bupati Kutai Timur Ismunandar, beserta Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, Sekda Irawansyah berbaur dengan pedagang PIS (yul1116).
SANGATTA - Berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah untuk meningkatkan PAD di Pasar Induk, salah satunya dengan diberlakukannya penarikan retribusi lapak.
Jika diketahui lapak pedagang tidak beroperasi selama satu bulan, maka akan diganti dengan pedagang lain yang ingin berjualan di dalam pasar.
Hasil retribusi pada 2017 lalu, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Berhasil mengumpulkan PAD dari pasar sebesar Rp 850 juta .
Saat ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Desperindag) Kutai Timur melaui UPT. Pasar Induk Sangatta (PIS), menargetkan PAD pasar pada tahun ini sebanyak Rp1 Miliar. Jumlah tersebut diharapkan dapat terkumpul dari retribusi yang disetorkan 650 pedagang yang berjualan di Pasar Induk.
Menurut Kepala UPT Pasar, Buhori, dengan peningkatan target ini, diharapkan agar pedagang dapat bekerja sama. “Untuk itu dimohon kepada para pedagang bersama dengan Asosiasi Pedagang Pasar Kutai Timur (APPKT) dapat meningkatkan penjualan sehingga pedagang dapat membayar retribusi secara rutin sebagai kewajiban yang harus dipenuhi pedagang,”ujarnya.
Bohori juga menyampaikan, nantinya pasar yang selama ini hanya beroperasi hingga jam satu siang, akan diperpanjang sampai jam empat sore.
Sekretaris Disperindag, Zaini juga mengharapkan target PAD tahun ini benar-benar terealisasi. Tidak hanya untuk pasar induk, juga di seluruh pasar yang ada di Kutim. “Untuk target Rp1 miliar tidak hanya Pasar Induk Sangatta saja, tapi juga di kecamatan lain seperti Sangkulirang dan Muara Wahau juga diharapkan dapat memberikan retribusi untuk peningkatan PAD,”ujarnya
Bupati Kutim Ismunandar juga berharap agar semua pasar dapat mendongkrak pendapatan Pemkab Kutim. “2017, PAD pasar mencapai Rp 850 juta. Tahun tahun ini target kami Rp 1 miliar. Doakan saja. Kemungkinan juga, pasar-pasar seperti di Sangkulirang dan Muara Wahau diupayakan turut menyumbang PAD,” katanya.
Selain itu, Ismunandar menegaskan, jangan sampai ada lapak yang tutup hingga satu bulan. Ini agar pengunjung yang datang ke pasar bisa mendapatkan banyak pilihan berbelanja. Jika banyak yang kosong maka akan menurunkan minat masyarakat berbelanja ke pasar induk.
Upaya lain seperti diberikannya kembali doorprize bagi pengunjung yang berbelanja yang diharapkan dapat meningkatkan pengunjung dan pembeli ke pasar induk yang berujung pada peningkatan PAD. (adv)
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.