Selasa, 30/01/2018

Komisi IV Kunjungi Sejumlah Sekolah Terkait FDS

Selasa, 30/01/2018

KUNJUNGAN KOMISI IV Sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan mengunjungi beberapa sekolah swasta untuk melihat kesiapan pihak sekolah dalam melaksanakan full days school (Foto: Istimewa)

Join Grup Telegram Koran Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/+SsC4jer3I5syZWU1 atau klik tombol dibawah ini.

Grup Telegram Koran Kaltim

kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.

Berita Terkait

Komisi IV Kunjungi Sejumlah Sekolah Terkait FDS

Selasa, 30/01/2018

logo

KUNJUNGAN KOMISI IV Sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan mengunjungi beberapa sekolah swasta untuk melihat kesiapan pihak sekolah dalam melaksanakan full days school (Foto: Istimewa)

BALIKPAPAN – Komisi IV DPRD Kota melakukan lanjutan tinjauan ke sejumlah sekolah yang telah melaksanakan sekolah lima hari atau full day school.

Kebijakan ini dilakukan sekaligus untuk melakukan sosialisasi  atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 mengenai pelaksanaan sekolah lima hari.

Pada Senin pagi (29/1, Komisi IV DPRD Balikpapan meninjau sekolah  SMP yang dikelola swasta, yaitu, SMP PGRI 7, SMP Patra Dharma dan SMP Integral Lukman Al hakim. Peninjauan itu dilakukan untuk melihat dari dekat penerapan full day school di sekolah tersebut serta memastikan kesiapan pihak sekolah.

Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Mieke Henny mengatakan pihaknya akan terus memantau pelaksaan penerapan 5 hari sekolah dalam seminggu untuk jenjang pendidikan SMP. Bahkan pemantau ini akan dilakukan selama 6 bulan ke depan.

Dia menilai penerapan 5 hari sekolah harus memperhatikan sarana dan prasarana sekolah yang ada. Mulai dari guru pengajarnya hingga sara lainnya seperti Musolah, kantin dan beberapa fasilitas lainnya.

Dari hasil tinjauan masih ada sekolah yang belum terlalu siap menerapkan kebijakan ini.

“Sebagian sekolah ada yang siap, tapi lebih banyak yang belum siap. Sekolah juga belum menyiapkan loker untuk penyimpanan makanan yang dibawa siswa. Kita akan terus pantau selama enam bulan ke depan, hingga awal tahun pembelajaran baru. Seperti apa dampak output-nya terhadap anak-anak,” jelasnya.

Menurutnya sarana dan prasaran sangat penting guna kelancara pelaksanaan belajar mengajar. Karena itu hasil prestasi juga akan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah yangt telah menerapkan 5 hari sekolah.

“Pertama dilihat dari nilai hasil ujian akhir, kedua terkait pembentukan karakter anak tersebut. Apakah ada peningkatan atau sebaliknya,” tandasnya.

“Setelah sarana prasarananya sekolah sudah lengkap, nanti kita juga akan berkoordinasi dengan pihak orang tua melalui komite sekolah, guna menyesuaikan dengan persepsi orang tua terkait kebijakan lima hari sekolah ini,” sambung Mieke politisi Demorkat ini.

Dia mengingatkan kembali seluruh sekolah yang belum melakukan program lima hari sekolah ini, baik swasta maupun negeri agar mempersiapkan sarana dan prasarananya lebih dulu.

“Percuma jika kebijakan ini diberlakukan tapi fasilitas dan sarananya tidak mendukung. Alhamdulillah, khusus di SMP Integral Luqman Al Hakim ini, sudah baik, dan program lima hari sekolah tersebut sudah berjalan sejak 2008. Sejak sepekan kami melakukan tinjauan ke 12 sekolah, kami masih menemukan guru-guru yang mengajar sambil membawa anaknya, toilet dan air bersih di beberapa sekolah juga masih minim dan jauh dari yang kita harapkan, ini juga menjadi catatan kami untuk sekolah tersebut,” ulasnya.

Sementara itu Direktur SMP Integral Luqman Al Hakim, Ustaz Muzakkir mendukung dan mengapresiasi sinergitas antara pemerintah dalam hal ini Komisi IV DPRD kota dengan Dinas pendidikan terkait kebijakan lima hari sekolah ini.

Dia pun menilai perlu SDM guru yang kuat untuk menjadikan siswa didik menjadi lebih baik.

“Selain lebih intens lagi dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan, juga menjadikan para guru lebih prepare dalam menyiapkan bahan pelajaran. Mungkin buat sekolah yang baru mulai program ini, bisa dimulai dari desain pembelajarannya, bagaimana membagi delapan jam tersebut. Jangan mengacu pada hasilnya, tapi pada prosesnya. Agar anak-anak merasa nyaman dan menikmati pembelajaran dengan waktu yang cukup lama. Percuma kurikulum bagus, program bagus, full days bagus, tapi SDM pengajarnya yang lemah. Itu yang terpenting,” tukasnya. (din/adv) 


Komisi IV Kunjungi Sejumlah Sekolah Terkait FDS

Selasa, 30/01/2018

KUNJUNGAN KOMISI IV Sejumlah anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan mengunjungi beberapa sekolah swasta untuk melihat kesiapan pihak sekolah dalam melaksanakan full days school (Foto: Istimewa)

Berita Terkait


Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.