Kamis, 11/01/2018
Kamis, 11/01/2018
asli nuryadin
Kamis, 11/01/2018
asli nuryadin
SAMARINDA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan, alokasi untuk program prioritas seperti pengendalian banjir, drainase, jalan dan lingkungan akan mendapatkan tambahan sekitar Rp200 miliar. Hal tersebut Asli karena tahun ini, progres pembayaran utang yang terus berjalan sudah menunjukkan hasil yang positf.
“Program pengendalian banjir masih menjadi program prioritas, itu bertambah kurang lebih Rp200 miliar, kenapa bertambah karena porsi utang sudah berkurang. Tapi total yang bisa dibelanjakan, untuk yang berkaitan dengan program tersebut khususnya yang fisik sekitar Rp370 miliar,” ujarnya saat ditemui Koran Kaltim Kamis (11/1) kemarin.
Namun demikian, ia mengatakan hal tersebut bukan berarti hanya difokuskan untuk kegiatan pengendalian banjir saja. Namun juga untuk program rutin lain, khususnya yang sudah berjalan. “Tapi itu dibagi untuk sekian banyak program. Itu untuk 2018. Kemarin (2016) kan Rp100 miliar lebih saja, karena ada utang. Sekarang utang berkurang dana itu bisa masuk kegiatan yang sifatnya fisik dan belanja langsung,” paparnya.
Belanja dimaksud, lanjut Asli termasuk menuntaskan beberapa pekerjaan pembangunan yang belum selesai. Seperti pembangunan beberapa gedung sekolah dasar (SD), dan Puskesmas.
“Tapi yang Rp370 miliar itu, diluar dana pendidikan, belanja tidak langsung seperti gaji pegawai itu sudah aman. Walaupun mungkin dari matriks kita tidak terlalu besar, seperti daerah lain,” tukasnya.
Diluar semua itu, Asli menegaskan bahwa selain program prioritas sektor pokok seperti pendidikan dan kesehatan tidak akan diabaikan. (adv/rs)
asli nuryadin
SAMARINDA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Samarinda Asli Nuryadin mengatakan, alokasi untuk program prioritas seperti pengendalian banjir, drainase, jalan dan lingkungan akan mendapatkan tambahan sekitar Rp200 miliar. Hal tersebut Asli karena tahun ini, progres pembayaran utang yang terus berjalan sudah menunjukkan hasil yang positf.
“Program pengendalian banjir masih menjadi program prioritas, itu bertambah kurang lebih Rp200 miliar, kenapa bertambah karena porsi utang sudah berkurang. Tapi total yang bisa dibelanjakan, untuk yang berkaitan dengan program tersebut khususnya yang fisik sekitar Rp370 miliar,” ujarnya saat ditemui Koran Kaltim Kamis (11/1) kemarin.
Namun demikian, ia mengatakan hal tersebut bukan berarti hanya difokuskan untuk kegiatan pengendalian banjir saja. Namun juga untuk program rutin lain, khususnya yang sudah berjalan. “Tapi itu dibagi untuk sekian banyak program. Itu untuk 2018. Kemarin (2016) kan Rp100 miliar lebih saja, karena ada utang. Sekarang utang berkurang dana itu bisa masuk kegiatan yang sifatnya fisik dan belanja langsung,” paparnya.
Belanja dimaksud, lanjut Asli termasuk menuntaskan beberapa pekerjaan pembangunan yang belum selesai. Seperti pembangunan beberapa gedung sekolah dasar (SD), dan Puskesmas.
“Tapi yang Rp370 miliar itu, diluar dana pendidikan, belanja tidak langsung seperti gaji pegawai itu sudah aman. Walaupun mungkin dari matriks kita tidak terlalu besar, seperti daerah lain,” tukasnya.
Diluar semua itu, Asli menegaskan bahwa selain program prioritas sektor pokok seperti pendidikan dan kesehatan tidak akan diabaikan. (adv/rs)
Copyright © 2024 - Korankaltim.com
Tunggu sebentar ya. Kami sedang menyiapkannya untukmu.